Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh daerah di Provinsi Jateng siaga menghadapi lonjakan pemudik saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi menambah jumlah kasus COVID-19.


"Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 4,8 juta pemudik yang akan masuk Jawa Tengah, skenario apapun saya minta semua siaga," kata Ganjar saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Natal dan Tahun Baru bersama jajaran Forkompimda dan tokoh lintas agama di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat.

Menurut Ganjar, diperlukan pemahaman bersama agar penanganan Natal dan Tahun Baru bisa dilakukan dengan maksimal.

Apapun, lanjut Ganjar, harus dilakukan untuk mencegah terjadinya mobilisasi pemudik yang cukup besar, maka pihaknya akan terus komunikasi dengan keluarga masyarakat Jateng yang ada di luar Jateng agar merayakan Natal dan Tahun Baru di tempatnya masing-masing.

"Yang terbesar itu kan di Jakarta, Jabar dan Jatim. Nanti kami akan komunikasi dan minta bantuan mereka agar tetap di tempatnya masing-masing, agar tidak terjadi perpindahan yang masif. Saya berharap tidak terjadi perdebatan bahwa kondisi saat ini sudah membaik dan masyarakat merasa boleh bepergian kemana saja. Kami minta dukungan semua pihak," ujarnya.

Baca juga: RSUD Batang Jateng sediakan 10 ruang pasien COVID-19 hadapi Natal
Baca juga: Binda Jateng berkomitmen dukung percepatan vaksinasi COVID-19


Tidak hanya masyarakat, Ganjar juga meminta dukungan dari sejumlah instansi termasuk TNI/Polri, Kementerian Perhubungan dan lain sebagainya untuk memantau pintu-pintu masuk ke Jateng.

Akses masuk ke Jateng seperti pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal bus harus dikontrol dengan ketat.

"Yang harus diantisipasi itu kalau ada yang dari luar negeri, tapi menggunakan jet pribadi. Itu yang sulit dikontrol, maka saya minta pihak bandara ketat dan kepada siapapun yang ingin masuk Jateng menggunakan jet pribadi saya minta lapor dulu dan bersedia dites," katanya.

Disinggung mengenai penyekatan, Ganjar menyebut belum ada rencana itu di Jawa Tengah, meskipun titik-titik pos pantau, pos pengawasan dan titik pemeriksaan sudah disiapkan di sejumlah lokasi, termasuk koordinasi dengan PLN, Pertamina, Bulog dan instansi terkait untuk memastikan semuanya aman.

Baca juga: Dinkes sebut 19 juta warga Jawa Tengah telah divaksin COVID-19
Baca juga: Ganjar beri tenggat waktu kepada tujuh daerah tingkatkan vaksinasi

Baca juga: Ganjar minta disiplin prokes meski 19 daerah nol kasus COVID-19