Kekerasan seksual rendahkan kemanusiaan
10 Desember 2021 02:57 WIB
Stafsus Presiden RI, Aminuddin Ma'ruf (kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana (tengah) dan Hasan selaku Ketua Kopentren Amanah dari Paiton Probolinggo di sela pembukaan bimtek di Surabaya, Jumat (02/04/2021). (ANTARA/HO-Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden RI Aminuddin Ma’ruf menilai kekerasan seksual dalam bentuk apa pun tidak boleh ditolerir karena sama halnya dengan merendahkan kemanusiaan.
"Kekerasan seksual itu sama dengan merendahkan kemanusiaan, maka tidak boleh ditolelir,” kata Aminuddin dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Amin mengatakan oknum yang berbuat asusila harus dihukum seadil-adilnya dan mengapresiasi kepolisian yang bertindak cepat menangani kasus kekerasan seksual di pesantren.
“Keadilan harus ditegakkan agar masyarakat merasa aman dari predator seksual dan kali ini kita harus mengapresiasi kepolisian yang bertindak cepat,” kata dia.
LAmin mengatakan yang juga lebih penting adalah mendampingi korban agar tetap memiliki kekuatan dan harapan masa depan.
“Korbanlah yang menanggung beban paling berat. Maka, saya siap memberikan pendampingan trauma healing agar mereka (korban) tetap memiliki harapan masa depan,” imbuhnya.
Mantan Ketua Umum PB PMII ini mengharapkan semua pihak mengambil peran dalam mengakhiri kekerasan seksual.
“Tidak ada cara lain selain kita bersama-sama ambil peran untuk mengakhiri kekerasan seksual apapun bentuknya." tutup dia.
Baca juga: Polda Sumsel tangkap oknum guru fedofil terhadap 12 murid Ponpes
"Kekerasan seksual itu sama dengan merendahkan kemanusiaan, maka tidak boleh ditolelir,” kata Aminuddin dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Amin mengatakan oknum yang berbuat asusila harus dihukum seadil-adilnya dan mengapresiasi kepolisian yang bertindak cepat menangani kasus kekerasan seksual di pesantren.
“Keadilan harus ditegakkan agar masyarakat merasa aman dari predator seksual dan kali ini kita harus mengapresiasi kepolisian yang bertindak cepat,” kata dia.
LAmin mengatakan yang juga lebih penting adalah mendampingi korban agar tetap memiliki kekuatan dan harapan masa depan.
“Korbanlah yang menanggung beban paling berat. Maka, saya siap memberikan pendampingan trauma healing agar mereka (korban) tetap memiliki harapan masa depan,” imbuhnya.
Mantan Ketua Umum PB PMII ini mengharapkan semua pihak mengambil peran dalam mengakhiri kekerasan seksual.
“Tidak ada cara lain selain kita bersama-sama ambil peran untuk mengakhiri kekerasan seksual apapun bentuknya." tutup dia.
Baca juga: Polda Sumsel tangkap oknum guru fedofil terhadap 12 murid Ponpes
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021
Tags: