Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan RI mengintensifkan kegiatan promotif dan preventif pada transformasi pelayanan primer.

"Pelayanan dasar atau primer yang harus diberikan pada masyarakat fokus pada promotif dan preventif, termasuk mendidik dan promosi tentang kesehatan kepada masyarakat," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Kartini, saat hadir dalam Ekspose Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Solo, Jawa Tengah, Kamis malam.

Kartini mengatakan program transformasi layanan primer merupakan salah satu dari enam pilar utama transformasi kesehatan nasional. Selain layanan primer, ada pula transformasi layanan rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan teknologi kesehatan.

Upaya transformasi pada layanan primer di antaranya menyasar program kerja edukasi masyarakat untuk tahu lebih dini menjaga kesehatan. "Imunisasi tidak hanya COVID-19, tapi juga imunisasi dasar, gizi seimbang, olahraga yang cukup, bahaya rokok dan sebagainya," katanya.

Selain itu ada pula program pencegahan kejadian sekunder dengan deteksi dini penyakit, pencegahan kematian ibu hamil maupun bayi. "Ibu hamil harus tahu skrining untuk melihat kesehatannya dan janin," katanya.

Selanjutnya adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer. "SDM hingga pendanaan perlu diperkuat. Pelayanan primer harus diperkuat supaya orang yang dirujuk ke rumah sakit jadi lebih sedikit. Supaya biaya yang mahal bisa ditekan," katanya.

Kartini menambahkan transformasi enam layanan kesehatan digagas oleh Menkes RI Budi Gunadi Sadikin sebagai tindak lanjut penanganan pandemi COVID-19 yang mengajarkan masyarakat untuk hidup lebih sehat.

"Masalah COVID-19 yang dinamis berdampak pada pelayanan dasar, seperti Posyandu, imunisasi, karena semua orang takut tertular. SDM ada yang tertular, PPKM juga membatasi kunjungan," katanya.

Kartini mengatakan telah mendorong produsen berlomba dalam pengembangan teknologi, obat-obatan antivirus hingga perubahan kebiasaan.