Laporan dari China
China repatriasi 1.114 koruptor China, sita Rp36 triliun
9 Desember 2021 20:44 WIB
Arsip foto - Kejahatan korupsi yang salah satunya didakwakan kepada mantan pejabat tinggi China Bo Xilai (berbaju putih) semakin membuat gerah China yang belakangan kian keras menindak koruptor. ANTARA/REUTERS/Imagine China/pri.
Beijing (ANTARA) - Lembaga antirasuah China berhasil membawa pulang 1.114 koruptor dari luar negeri dengan menyita 16 miliar yuan atau sekitar Rp36 triliun selama periode Januari-November 2021.
Komite Sentral Inspeksi Disiplin (CCDI) Partai Komunis China kepada pers di Beijing, Kamis, menyebutkan dari 1.114 koruptor itu terdapat 16 nama di antaranya tercantum dalam red notice Interpol.
Fan Jiping yang diduga melakukan tindak pencucian uang direpatriasi dari Serbia ke China pada Rabu (1/12), demikian rilis CCDI.
Perempuan berusia 46 tahun itu merupakan mantan istri bekas pejabat senior CPC Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang.
Baca juga: Mantan dirut pengelolaan aset China dijatuhi hukuman mati
Dia dituduh menggunakan uang yang didapat bekas suaminya dari berbagai tindak penyuapan untuk membeli surat-surat berharga dan properti.
Fan kabur ke luar negeri pada Juli 2019 dan Interpol mengeluarkan red notice pada Desember 2019.
China mengajukan permohonan kepada aparat Serbia untuk mengekstradisi Fan pada November 2020 setelah ditangkap sebulan sebelumnya.
Repatriasi tersebut merupakan hasil upaya bersama para aparat penegak hukum China dan Serbia, demikian CCDI.
Selama periode Januari-November, CCDI mengajukan 13 permohonan kerja sama penegakan hukum dan 12 permohonan bantuan peradilan pidana di luar negeri.
Baca juga: Mantan Menteri Kehakiman sekaligus mantan anggota MPR China ditangkap
Baca juga: Antirasuah China pulangkan 9.165 koruptor, selamatkan Rp48 triliun
Komite Sentral Inspeksi Disiplin (CCDI) Partai Komunis China kepada pers di Beijing, Kamis, menyebutkan dari 1.114 koruptor itu terdapat 16 nama di antaranya tercantum dalam red notice Interpol.
Fan Jiping yang diduga melakukan tindak pencucian uang direpatriasi dari Serbia ke China pada Rabu (1/12), demikian rilis CCDI.
Perempuan berusia 46 tahun itu merupakan mantan istri bekas pejabat senior CPC Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang.
Baca juga: Mantan dirut pengelolaan aset China dijatuhi hukuman mati
Dia dituduh menggunakan uang yang didapat bekas suaminya dari berbagai tindak penyuapan untuk membeli surat-surat berharga dan properti.
Fan kabur ke luar negeri pada Juli 2019 dan Interpol mengeluarkan red notice pada Desember 2019.
China mengajukan permohonan kepada aparat Serbia untuk mengekstradisi Fan pada November 2020 setelah ditangkap sebulan sebelumnya.
Repatriasi tersebut merupakan hasil upaya bersama para aparat penegak hukum China dan Serbia, demikian CCDI.
Selama periode Januari-November, CCDI mengajukan 13 permohonan kerja sama penegakan hukum dan 12 permohonan bantuan peradilan pidana di luar negeri.
Baca juga: Mantan Menteri Kehakiman sekaligus mantan anggota MPR China ditangkap
Baca juga: Antirasuah China pulangkan 9.165 koruptor, selamatkan Rp48 triliun
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: