Kemenhub gandeng BMKG gelar bimtek mengenai keselamatan pelayaran
9 Desember 2021 19:31 WIB
Puncak Acara Bimbingan Teknis Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Bagi Penyelenggara Pelabuhan Penyeberangan, Operator, dan Crew Kapal Penyeberangan Perintis di Provinsi Sulawesi Utara dan Sekolah Lapang Cuaca Perairan Bagi Para Pemilik Perahu di Danau Tondano, pada Kamis (9/11). ANTARA/HO-Kementerian Perhubungan.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Bagi Penyelenggara Pelabuhan Penyeberangan, Operator, dan Crew Kapal Penyeberangan Perintis di Provinsi Sulawesi Utara dan Sekolah Lapang Cuaca Perairan bagi operator dan pemilik perahu di Danau Tondano, Provinsi Sulawesi Utara, pada 7-9 Desember 2021.
Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Ir Junaidi mengucapkan terima kasih kepada BMKG dan para pemangku kepentingan terkait atas terselenggaranya kegiatan yang berkenaan dengan kesiapsiagaan tersebut.
“Apabila membahas cuaca ekstrem, setiap menjelang bulan Desember dari BMKG sudah menyiapkan peralatan maupun perlengkapan secara menyeluruh. Oleh karena itu melalui sekolah lapang cuaca ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pemilik perahu dan seluruh operator pelayaran baik pelayaran laut maupun sungai, danau, dan penyeberangan,” kata Junaidi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Junaidi mengatakan, kegiatan ini juga sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran bagi para pengguna informasi cuaca perairan, khususnya bagi operator dan pemilik perahu yang ada di Danau Tondano dalam merespon informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) secara tepat dan terukur sesuai standar dan aturan yang berlaku guna mencegah terjadinya korban jiwa dan kerugian lainnya.
“Indonesia memiliki banyak danau yang berpotensi untuk digunakan sebagai sarana transportasi. Salah satu danau yang berpotensi tersebut adalah Danau Tondano yang masuk dalam wilayah kerja Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara dan saat ini tercatat kurang lebih terdapat 127 kapal yang beraktivitas di Danau Tondano,” ujarnya.
Kata dia, Ditjen Perhubungan Darat terus berupaya melalui berbagai dukungan pembangunan infrastruktur transportasi yang berkeselamatan, sebagai contoh di Danau Toba dilakukan pembangunan kapal, pelabuhan, sistem pemantauan lalu lintas.
Sebagai informasi, Danau Tondano memiliki luas sekitar 4.278 hektar dan telah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 (lima belas) Danau Prioritas Nasional melalui Perpres Nomor 60 Tahun 2021.
Sementara itu, dalam laporannya Kepala BPTD Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara, Reinhard Ronald, menuturkan Ditjen Perhubungan Darat melalui BPTD Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara telah menyelenggarakan acara sekolah lapang cuaca perairan bagi para operator dan pemilik kapal di Danau Tondano pada tanggal 7 Desember 2021 yang lalu.
“Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar Danau Tondano serta kapal-kapal penyeberangan di Provinsi Sulawesi Utara dapat beroperasi dengan selamat, aman, dan nyaman untuk melayani masyarakat Sulawesi Utara khususnya di daerah daerah 3 TP (tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan),” kata Reinhard.
Baca juga: Ditjen Hubdat sosialisasikan keselamatan dan keamanan pelayaran TSDP
Baca juga: Perhatikan risiko keselamatan pelayaran dampak dua siklon tropis
Baca juga: Menhub ingatkan keselamatan pelayaran harus ditingkatkan
Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Ir Junaidi mengucapkan terima kasih kepada BMKG dan para pemangku kepentingan terkait atas terselenggaranya kegiatan yang berkenaan dengan kesiapsiagaan tersebut.
“Apabila membahas cuaca ekstrem, setiap menjelang bulan Desember dari BMKG sudah menyiapkan peralatan maupun perlengkapan secara menyeluruh. Oleh karena itu melalui sekolah lapang cuaca ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pemilik perahu dan seluruh operator pelayaran baik pelayaran laut maupun sungai, danau, dan penyeberangan,” kata Junaidi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Junaidi mengatakan, kegiatan ini juga sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran bagi para pengguna informasi cuaca perairan, khususnya bagi operator dan pemilik perahu yang ada di Danau Tondano dalam merespon informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) secara tepat dan terukur sesuai standar dan aturan yang berlaku guna mencegah terjadinya korban jiwa dan kerugian lainnya.
“Indonesia memiliki banyak danau yang berpotensi untuk digunakan sebagai sarana transportasi. Salah satu danau yang berpotensi tersebut adalah Danau Tondano yang masuk dalam wilayah kerja Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara dan saat ini tercatat kurang lebih terdapat 127 kapal yang beraktivitas di Danau Tondano,” ujarnya.
Kata dia, Ditjen Perhubungan Darat terus berupaya melalui berbagai dukungan pembangunan infrastruktur transportasi yang berkeselamatan, sebagai contoh di Danau Toba dilakukan pembangunan kapal, pelabuhan, sistem pemantauan lalu lintas.
Sebagai informasi, Danau Tondano memiliki luas sekitar 4.278 hektar dan telah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 (lima belas) Danau Prioritas Nasional melalui Perpres Nomor 60 Tahun 2021.
Sementara itu, dalam laporannya Kepala BPTD Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara, Reinhard Ronald, menuturkan Ditjen Perhubungan Darat melalui BPTD Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara telah menyelenggarakan acara sekolah lapang cuaca perairan bagi para operator dan pemilik kapal di Danau Tondano pada tanggal 7 Desember 2021 yang lalu.
“Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar Danau Tondano serta kapal-kapal penyeberangan di Provinsi Sulawesi Utara dapat beroperasi dengan selamat, aman, dan nyaman untuk melayani masyarakat Sulawesi Utara khususnya di daerah daerah 3 TP (tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan),” kata Reinhard.
Baca juga: Ditjen Hubdat sosialisasikan keselamatan dan keamanan pelayaran TSDP
Baca juga: Perhatikan risiko keselamatan pelayaran dampak dua siklon tropis
Baca juga: Menhub ingatkan keselamatan pelayaran harus ditingkatkan
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: