Anggota DPRD Jabar minta penanganan serius sampah di pesisir Cirebon
9 Desember 2021 17:30 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Heru Suandharu (kedua kanan) saat melihat kondisi tumpukan sampah di pesisir Pantai Kesenden, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). ANTARA/Khaerul Izan.
Cirebon (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Heru Suandharu meminta adanya penanganan serius tumpukan sampah di pantai di Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, karena kondisi tersebut menyulitkan nelayan setempat.
"Semua pihak dari Pemkot Cirebon, Pemprov Jabar, pemerintah pusat dan dinas teknis, harus turun tangan untuk mengatasinya," kata Heru di Cirebon, Kamis, saat meninjau tumpukan sampah yang berada di pesisir Kota Cirebon itu.
Heru yang merupakan Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Barat itu menilai penanganan sampah di pesisir Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon, tidak cukup hanya ditangani di hilirnya, namun harus dimulai dari hulu.
Baca juga: Bersih-bersih Pantai Cirebon, terkumpul 900 kilogram sampah diangkut
"Kalau di hilir atau muaranya saja, akan sangat mahal dan tidak akan selesai, sehingga harus dari hulu Sungai Kedungpane ini," tuturnya.
Menurutnya, penanganan yang harus dilakukan juga meliputi penghijauan, edukasi masyarakat sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedungpane, agar tidak membuang sampah ke sungai, memfasilitasi penampungan sampah dan lainnya.
Selain itu, ia juga mendapat usulan, agar disediakan jaring di beberapa titik sepanjang aliran sungai untuk menyaring sampah sehingga tidak terbawa arus dan menumpuk di pesisir.
Baca juga: Pemkot Cirebon lakukan penyekatan pada perayaan Natal dan Tahun Baru
Heru juga berpesan agar pembersihan sampah yang menumpuk di pesisir dan pengerukan sedimentasi di Sungai Kedungpane tetap dilakukan.
"Sementara untuk jangka panjangnya harus dari hulu, dan ini membutuhkan peran serta semua pihak, duduk bersama untuk cari solusinya," katanya.
Sementara Lurah Kesenden, Ruliyanto mengatakan akibat penumpukan sampah yang terjadi di pesisir dan muara sungai, para nelayan kesulitan, di mana mereka harus menunggu air pasang untuk menyandarkan perahunya di muara Sungai Kedungpane.
Baca juga: Lima anggota DPRD Kabupaten Cirebon masuk data penerima bansos
"Akibat sampah ini nelayan harus menunggu hingga tiga sampai empat jam untuk bersandar," katanya.
Ia mengatakan kondisi tersebut memengaruhi penghasilan nelayan karena ikan yang didapat dari melaut pun tidak segar lagi sehingga harganya turun.
Namun, pihaknya mengakui beberapa waktu lalu sedimentasi Sungai Kedungpane, sempat dikeruk dan sampah yang memenuhi di pesisir Kelurahan Kesenden pun diangkut.
Baca juga: Pemkot Cirebon segera lakukan tes usap massal di 30 sekolah
"Semua pihak dari Pemkot Cirebon, Pemprov Jabar, pemerintah pusat dan dinas teknis, harus turun tangan untuk mengatasinya," kata Heru di Cirebon, Kamis, saat meninjau tumpukan sampah yang berada di pesisir Kota Cirebon itu.
Heru yang merupakan Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Barat itu menilai penanganan sampah di pesisir Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon, tidak cukup hanya ditangani di hilirnya, namun harus dimulai dari hulu.
Baca juga: Bersih-bersih Pantai Cirebon, terkumpul 900 kilogram sampah diangkut
"Kalau di hilir atau muaranya saja, akan sangat mahal dan tidak akan selesai, sehingga harus dari hulu Sungai Kedungpane ini," tuturnya.
Menurutnya, penanganan yang harus dilakukan juga meliputi penghijauan, edukasi masyarakat sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedungpane, agar tidak membuang sampah ke sungai, memfasilitasi penampungan sampah dan lainnya.
Selain itu, ia juga mendapat usulan, agar disediakan jaring di beberapa titik sepanjang aliran sungai untuk menyaring sampah sehingga tidak terbawa arus dan menumpuk di pesisir.
Baca juga: Pemkot Cirebon lakukan penyekatan pada perayaan Natal dan Tahun Baru
Heru juga berpesan agar pembersihan sampah yang menumpuk di pesisir dan pengerukan sedimentasi di Sungai Kedungpane tetap dilakukan.
"Sementara untuk jangka panjangnya harus dari hulu, dan ini membutuhkan peran serta semua pihak, duduk bersama untuk cari solusinya," katanya.
Sementara Lurah Kesenden, Ruliyanto mengatakan akibat penumpukan sampah yang terjadi di pesisir dan muara sungai, para nelayan kesulitan, di mana mereka harus menunggu air pasang untuk menyandarkan perahunya di muara Sungai Kedungpane.
Baca juga: Lima anggota DPRD Kabupaten Cirebon masuk data penerima bansos
"Akibat sampah ini nelayan harus menunggu hingga tiga sampai empat jam untuk bersandar," katanya.
Ia mengatakan kondisi tersebut memengaruhi penghasilan nelayan karena ikan yang didapat dari melaut pun tidak segar lagi sehingga harganya turun.
Namun, pihaknya mengakui beberapa waktu lalu sedimentasi Sungai Kedungpane, sempat dikeruk dan sampah yang memenuhi di pesisir Kelurahan Kesenden pun diangkut.
Baca juga: Pemkot Cirebon segera lakukan tes usap massal di 30 sekolah
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: