Artikel
Indonesia versus Kamboja, Garuda wajib waspada agar berjaya
9 Desember 2021 17:19 WIB
Para pemain tim nasional Indonesia merayakan gol yang dicetak Ricky Kambuaya ke gawang Myanmar dalam laga persahabatan di Emirhan Sports Complex, Antalya, Turki, Kamis (25/11/2021). Ricky membuat satu gol untuk membawa Indonesia menang 4-1. ANTARA/HO-PSSI.
Jakarta (ANTARA) - Peluang tim nasional Indonesia untuk menundukkan Kamboja pada laga perdana mereka di Grup B Piala AFF 2020 yang berlangsung di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (9/12), mulai pukul 19.30 WIB, bisa dikatakan besar.
Salah satu hal yang mungkin menguatkan prediksi tersebut adalah Kamboja tidak pernah mengalahkan Indonesia dalam kurun waktu 26 tahun terakhir.
Namun, sejarah tidak pernah menjadi penentu hasil di lapangan. Kamboja membuktikan mereka tidak gampang ditaklukkan di Piala AFF 2020.
Saat bersua Malaysia di Grup B, Senin (6/12), Kamboja yang ditangani eks pemain timnas Jepang Keisuke Honda menunjukkan performa apik.
Walau pada akhirnya kalah 1-3 dari skuad "Harimau Malaya", Kamboja mampu mengungguli lawannya dari sisi penguasaan bola, yaitu 56,9 persen berbanding 43,1 persen.
Kemudian, Kamboja menciptakan 10 peluang dari tendangan sudut, sementara Malaysia cuma lima. Pemain Kamboja pun rajin membuat umpan silang, lima kali.
Pelatih Kamboja Ryu Hirose menegaskan bahwa bermain dengan penguasaan bola memang menjadi ciri khas dari skuad asuhannya, tidak peduli lawannya siapa, bahkan Brazil sekali pun.
"Kami mendominasi laga melawan tim mana pun, termasuk Brazil. Kami akan mempertahankan penguasaan laga dan memenangkan bola di area tinggi. Itulah yang akan kami lakukan," kata Ryu.
Situasi itu dicermati benar oleh juru taktik timnas Indonesia Shin Tae-yong. Shin pun meminta anak-anak asuhnya untuk tampil menekan ketika bola berada di kaki lawan.
Evan Dimas dan kawan-kawan diminta sang pelatih asal Korea Selatan untuk secepatnya merebut bola dan menjalankan strategi untuk melesakkan gol.
"Selama menjalankan taktik sesuai dengan keinginan saya, saya yakin kami akan menang. Kami akan bekerja keras demi hasil yang bagus," ujar Shin.
Bek kanan timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Bahar juga meminta rekan-rekannya untuk fokus dan tidak lengah kala berjumpa Kamboja.
Pesepak bola berusia 22 tahun tersebut tidak ingin skuad "Garuda" terpeleset dan kehilangan poin berharga pada laga pertama mereka di Piala AFF 2020.
"Pemain harus bermental bagus, bermental juara karena hanya dengan begitu kami bisa meraih hasil terbaik. Kami datang ke Singapura untuk menjadi juara, bukan posisi 'runner-up' lagi," tutur Asnawi.
Baca juga: Shin Tae-yong percaya diri hadapi Piala AFF perdananya
Baca juga: Shin: Timnas Indonesia akan tampil menekan untuk tundukkan Kamboja
Kelemahan
Kamboja memang unggul penguasaan bola atas Malaysia. Akan tetapi, mereka tidak menunjukkan kelemahan di lini serang.
Selama dua babak, akurasi tembakan pemain Kamboja berada di kisaran 42,9 persen, tertinggal dari Malaysia yang mencapai 52,9 persen.
Mereka pun cukup sering melakukan pelanggaran, terbukti dari 14 kali kesalahan yang membuat wasit harus meniup peluit dan satu di antaranya berbuah kartu kuning.
Situasi demikian tentu harus dapat dimanfaatkan timnas Indonesia. Skuad "Garuda", yang melakukan pemusatan latihan di Turki pada November 2021, mempunyai komposisi pemain yang solid untuk misi tersebut.
Namun, seperti yang disebut Shin Tae-yong, hal pertama yang perlu dilakukan timnas Indonesia, yakni secepat mungkin memutus aliran bola Kamboja. Di sini, lini tengah menjadi sektor yang penting.
Untuk itu, tampaknya Shin akan menerapkan formasi 4-2-1-3 atau 4-3-3 dan menurunkan gelandang bertahan Rachmat Irianto.
Rian, sapaan Rachmat, mendapatkan kepercayaan penuh dari Shin Tae-yong untuk menjadi pengacau serangan lawan setelah pemain berusia 22 tahun itu membantu Indonesia dua kali menundukkan Taiwan pada "play-off" Kualifikasi Piala Asia 2023, Oktober 2021 dan mengandaskan Myanmar 4-1 dalam pertandingan persahabatan di Turki.
Kerja Rian, sapaan Rachmat, dibantu oleh kapten tim sekaligus pengatur serangan, Evan Dimas.
Evan, pemain dengan jam terbang tertinggi di timnas Indonesia meski usianya baru 26 tahun, diharapkan menjadi penyeimbang lini serang dan bertahan.
Baca juga: Shin: Evan Dimas kapten timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Dua pemain tersebut disokong oleh gelandang kelahiran Sorong yang terus memperlihatkan kualitas menjanjikan, Ricky Kambuaya.
Dari lima laga timnas Indonesia sepanjang Oktober-November 2021, Ricky membuat tiga gol dan dua assist.
Di lini depan, Ezra Walian diprediksi akan menjadi pilihan utama Shin dalam daftar sebelas pertama kontra Kamboja, didampingi Witan Sulaeman dan Irfan Jaya. Kombinasi tiga pemain ini menghasilkan lima gol pada tiga laga uji coba di Turki.
Di lini pertahanan, Shin memiliki banyak pilihan pemain dengan kualitas yang nyaris setara. Elkan Baggott dipastikan tak tampil sejak menit pertama versus Kamboja, tetapi Shin masih bisa memilih Rizky Ridho, Victor Igbonefo, Fachruddin Aryanto, Ryuji Utomo atau Alfeandra Dewangga sebagai bek tengah.
Lalu, untuk bek kiri dan kanan, Shin sepertinya tetap memainkan si pelempar jauh Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Bahar. Di posisi kiper, pilihan condong ke Nadeo Argawinata atau Muhammad Riyandi.
Timnas Indonesia pun perlu mengarahkan perhatian ke beberapa pemain Kamboja dengan torehan terbaik ketika bertemu Malaysia, seperti kapten sekaligus bek Seouy Visal.
Seouy (26 tahun) membuat 50 operan sukses, tertinggi dari semua pemain, dalam pertandingan versus Malaysia.
Lalu ada Orn Chanpolin (23), gelandang bertahan dengan tekel terbanyak, empat kali. Andai tak awas, Orn bakal membuat majal serangan-serangan Indonesia.
Bagi timnas Indonesia, tiga poin dari pertandingan melawan Kamboja besar artinya karena akan memperbesar kemungkinan mereka lolos ke semifinal dan menambah kepercayaan diri dalam mengarungi Piala AFF 2020.
Indonesia memang berada di grup berat. Selain Kamboja dan Laos, Grup B juga beranggotakan Vietnam dan Malaysia, dua negara yang sudah merasakan juara Piala AFF.
Vietnam merupakan juara Piala AFF 2008 dan 2018, sementara Malaysia datang dengan status kampiun Piala AFF 2010.
Adapun pencapaian tertinggi Indonesia di Piala AFF adalah peringkat kedua (runner up) yang diraih lima kali, yakni pada 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016.
Perlu diingat, hanya dua tim terbaik Grup A dan B yang berhak melangkah ke semifinal.
Semoga Indonesia mulus melaju demi gelar juara Piala AFF 2020 yang dituju.
Baca juga: Pelatih fisik timnas ingin pemain tampil eksplosif selama Piala AFF
Baca juga: Shin Tae-yong sebut perkembangan pemain timnas Indonesia semakin baik
Salah satu hal yang mungkin menguatkan prediksi tersebut adalah Kamboja tidak pernah mengalahkan Indonesia dalam kurun waktu 26 tahun terakhir.
Namun, sejarah tidak pernah menjadi penentu hasil di lapangan. Kamboja membuktikan mereka tidak gampang ditaklukkan di Piala AFF 2020.
Saat bersua Malaysia di Grup B, Senin (6/12), Kamboja yang ditangani eks pemain timnas Jepang Keisuke Honda menunjukkan performa apik.
Walau pada akhirnya kalah 1-3 dari skuad "Harimau Malaya", Kamboja mampu mengungguli lawannya dari sisi penguasaan bola, yaitu 56,9 persen berbanding 43,1 persen.
Kemudian, Kamboja menciptakan 10 peluang dari tendangan sudut, sementara Malaysia cuma lima. Pemain Kamboja pun rajin membuat umpan silang, lima kali.
Pelatih Kamboja Ryu Hirose menegaskan bahwa bermain dengan penguasaan bola memang menjadi ciri khas dari skuad asuhannya, tidak peduli lawannya siapa, bahkan Brazil sekali pun.
"Kami mendominasi laga melawan tim mana pun, termasuk Brazil. Kami akan mempertahankan penguasaan laga dan memenangkan bola di area tinggi. Itulah yang akan kami lakukan," kata Ryu.
Situasi itu dicermati benar oleh juru taktik timnas Indonesia Shin Tae-yong. Shin pun meminta anak-anak asuhnya untuk tampil menekan ketika bola berada di kaki lawan.
Evan Dimas dan kawan-kawan diminta sang pelatih asal Korea Selatan untuk secepatnya merebut bola dan menjalankan strategi untuk melesakkan gol.
"Selama menjalankan taktik sesuai dengan keinginan saya, saya yakin kami akan menang. Kami akan bekerja keras demi hasil yang bagus," ujar Shin.
Bek kanan timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Bahar juga meminta rekan-rekannya untuk fokus dan tidak lengah kala berjumpa Kamboja.
Pesepak bola berusia 22 tahun tersebut tidak ingin skuad "Garuda" terpeleset dan kehilangan poin berharga pada laga pertama mereka di Piala AFF 2020.
"Pemain harus bermental bagus, bermental juara karena hanya dengan begitu kami bisa meraih hasil terbaik. Kami datang ke Singapura untuk menjadi juara, bukan posisi 'runner-up' lagi," tutur Asnawi.
Baca juga: Shin Tae-yong percaya diri hadapi Piala AFF perdananya
Baca juga: Shin: Timnas Indonesia akan tampil menekan untuk tundukkan Kamboja
Kelemahan
Kamboja memang unggul penguasaan bola atas Malaysia. Akan tetapi, mereka tidak menunjukkan kelemahan di lini serang.
Selama dua babak, akurasi tembakan pemain Kamboja berada di kisaran 42,9 persen, tertinggal dari Malaysia yang mencapai 52,9 persen.
Mereka pun cukup sering melakukan pelanggaran, terbukti dari 14 kali kesalahan yang membuat wasit harus meniup peluit dan satu di antaranya berbuah kartu kuning.
Situasi demikian tentu harus dapat dimanfaatkan timnas Indonesia. Skuad "Garuda", yang melakukan pemusatan latihan di Turki pada November 2021, mempunyai komposisi pemain yang solid untuk misi tersebut.
Namun, seperti yang disebut Shin Tae-yong, hal pertama yang perlu dilakukan timnas Indonesia, yakni secepat mungkin memutus aliran bola Kamboja. Di sini, lini tengah menjadi sektor yang penting.
Untuk itu, tampaknya Shin akan menerapkan formasi 4-2-1-3 atau 4-3-3 dan menurunkan gelandang bertahan Rachmat Irianto.
Rian, sapaan Rachmat, mendapatkan kepercayaan penuh dari Shin Tae-yong untuk menjadi pengacau serangan lawan setelah pemain berusia 22 tahun itu membantu Indonesia dua kali menundukkan Taiwan pada "play-off" Kualifikasi Piala Asia 2023, Oktober 2021 dan mengandaskan Myanmar 4-1 dalam pertandingan persahabatan di Turki.
Kerja Rian, sapaan Rachmat, dibantu oleh kapten tim sekaligus pengatur serangan, Evan Dimas.
Evan, pemain dengan jam terbang tertinggi di timnas Indonesia meski usianya baru 26 tahun, diharapkan menjadi penyeimbang lini serang dan bertahan.
Baca juga: Shin: Evan Dimas kapten timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Dua pemain tersebut disokong oleh gelandang kelahiran Sorong yang terus memperlihatkan kualitas menjanjikan, Ricky Kambuaya.
Dari lima laga timnas Indonesia sepanjang Oktober-November 2021, Ricky membuat tiga gol dan dua assist.
Di lini depan, Ezra Walian diprediksi akan menjadi pilihan utama Shin dalam daftar sebelas pertama kontra Kamboja, didampingi Witan Sulaeman dan Irfan Jaya. Kombinasi tiga pemain ini menghasilkan lima gol pada tiga laga uji coba di Turki.
Di lini pertahanan, Shin memiliki banyak pilihan pemain dengan kualitas yang nyaris setara. Elkan Baggott dipastikan tak tampil sejak menit pertama versus Kamboja, tetapi Shin masih bisa memilih Rizky Ridho, Victor Igbonefo, Fachruddin Aryanto, Ryuji Utomo atau Alfeandra Dewangga sebagai bek tengah.
Lalu, untuk bek kiri dan kanan, Shin sepertinya tetap memainkan si pelempar jauh Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Bahar. Di posisi kiper, pilihan condong ke Nadeo Argawinata atau Muhammad Riyandi.
Timnas Indonesia pun perlu mengarahkan perhatian ke beberapa pemain Kamboja dengan torehan terbaik ketika bertemu Malaysia, seperti kapten sekaligus bek Seouy Visal.
Seouy (26 tahun) membuat 50 operan sukses, tertinggi dari semua pemain, dalam pertandingan versus Malaysia.
Lalu ada Orn Chanpolin (23), gelandang bertahan dengan tekel terbanyak, empat kali. Andai tak awas, Orn bakal membuat majal serangan-serangan Indonesia.
Bagi timnas Indonesia, tiga poin dari pertandingan melawan Kamboja besar artinya karena akan memperbesar kemungkinan mereka lolos ke semifinal dan menambah kepercayaan diri dalam mengarungi Piala AFF 2020.
Indonesia memang berada di grup berat. Selain Kamboja dan Laos, Grup B juga beranggotakan Vietnam dan Malaysia, dua negara yang sudah merasakan juara Piala AFF.
Vietnam merupakan juara Piala AFF 2008 dan 2018, sementara Malaysia datang dengan status kampiun Piala AFF 2010.
Adapun pencapaian tertinggi Indonesia di Piala AFF adalah peringkat kedua (runner up) yang diraih lima kali, yakni pada 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016.
Perlu diingat, hanya dua tim terbaik Grup A dan B yang berhak melangkah ke semifinal.
Semoga Indonesia mulus melaju demi gelar juara Piala AFF 2020 yang dituju.
Baca juga: Pelatih fisik timnas ingin pemain tampil eksplosif selama Piala AFF
Baca juga: Shin Tae-yong sebut perkembangan pemain timnas Indonesia semakin baik
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021
Tags: