Jakarta (ANTARA) - Penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan masih menunggu pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri terkait hasil olah tempat kejadian perkara untuk menentukan penyebab kebakaran Gedung Cyber Mampang yang menewaskan dua orang tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan saat ini pihaknya belum bisa memutuskan penyebab utama pada peristiwa tersebut.

Baca juga: Jumlah saksi yang diperiksa terkait kebakaran Gedung Cyber I bertambah

"Setelah hasil Labfor keluar kita akan tahu ada di titik mana. Titik itu lah yang nanti muncul siapa yang bertanggung jawab, apakah bentuknya disengaja atau kelalaian, atau kecelakaan," kata Azis dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan musibah yang menyebabkan dua orang meninggal dunia itu ada unsur kesengajaan atau tidak.

"Cukup rumit soalnya karena itu kan jaringan. Belum tentu di situ terjadi percikan apinya. Penyebab (kebakaran) di situ berbeda dengan rumah biasa. Lagian ada 11 lantai, butuh waktu," ujar dia.

Adapun jumlah saksi yang telah diperiksa penyidik terkait kebakaran sudah mencapai 12 orang.

Baca juga: Registrasi IMEI sudah pulih setelah gangguan akibat kebakaran

"Sementara beberapa saksi masih dalam pemeriksaan, sudah 12 orang. Sebelumnya empat orang. Hasil laboratorium forensik belum keluar," ujar dia.

Kebakaran di Gedung Cyber 1 terjadi pada Kamis (2/12) siang sekitar pukul 12.35 WIB hingga menewaskan dua remaja pria, yakni Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17).

Seto tewas di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terjebak selama 20 menit di dalam area gedung yang terbakar.

Sementara itu, Redzuan meninggal dunia di RSUD Mampang Prapatan setelah sempat tak sadarkan diri dan mendapat perawatan.

Baca juga: Pentingnya cadangan data untuk kurangi dampak bencana