Jakarta (ANTARA News) - Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) harus memprioritaskan masalah terorisme pada pembahasan 'Komunitas Politik-Keamanan ASEAN' dalam konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18 yang sedang digelar di Jakarta.
"Musuh bersama kita di ASEAN adalah terorisme dan radikalisme sehingga saya kira terorisme bisa menjadi isu utama ketika berbicara tentang komunitas politik-keamanan ASEAN," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Arsyad Mbai kepada Antara di sela KTT ASEAN di Jakarta Convention Center, Sabtu.
Menurut Arsyad, jalan yang dirintis negara-negara anggota ASEAN selama ini dalam penanggulangan terorisme adalah contoh paling nyata dan konkret.
"Kerjasama di bidang penanggulangan terorisme antara negara-negara anggota ASEAN adalah kerjasama yang paling nyata karena telah sampai pada taraf yang paling operasional dengan adanya mekanisme ekstradisi dan kerjasama antarpolisi," ujar purnawirawan jenderal polisi itu.
Menurutnya, kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN --diantaranya antara Indonesia dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura-- telah menjadi dasar bagi pengembangan kerjasama serupa dalam 'Komunitas Politik-Keamanan ASEAN' kelak.
"Kerjasama yang telah dirintis oleh negara-negara ini bisa menjadi embrio bentuk kerjasama di bidang terorisme dalam komunitas politik keamanan ASEAN," demikian Arsyad Mbay.(*)
Berty
Musuh Bersama ASEAN Itu Terorisme dan Radikalisme
7 Mei 2011 11:07 WIB
Sejumlah anak-anak melihat proses penggeledahan di kediaman marzuki di Trusmi, Kab Cirebon, Jawa Barat, Selasa (19/4. (ANTARA/Dedhez Anggara)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: