Jakarta (ANTARA) - CEO sekaligus founder Katadata.co.id Metta Dharmasaputra menilai presidensi G20 2022 menjadi peluang Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia segala potensi yang dimiliki, Termasuk kalangan anak muda atau milenial.

“Karena ini gelaran internasional maka tentu ini menjadi momentum menunjukkan segala potensi bangsa, termasuk potensi anak muda. Saat ini kita menikmati bonus demografi dan anak muda akan sangat mewarnai dunia politik, ekonomi, bisnis kesehatan dan lain sebagainya,” kata Metta dalam rilis pers, Rabu.

Baca juga: Aktivis Lingkungan: Mayoritas anak muda pernah mengalami 'eco anxiety'

Hal itu dikatakannya dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk “G20, Kita Bisa Apa?”, di Jakarta, Rabu.

Perhelatan internasional G20 yang akan dibuka di Denpasar Bali diyakini Metta selain meneropong agenda-agenda yang telah ditetapkan, juga akan banyak berbicara tentang seberapa besar suara anak muda melakukan perubahan yang lebih untuk dunia.

“Seberapa besar suara anak muda didengar. Ini momentum anak muda Indonesia untuk menentukan masa depannya. Untuk Indonesia bahkan dunia,” kata dia.

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun.

Baca juga: Presidensi G20, Menko Airlangga: RI dorong kerja sama sektor digital

Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia resmi memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 lalu.

Tema Presidensi G20 Indonesia 2022 "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

“Karena itulah G20 besok akan menjadi peluang Indonesia khususnya generasi muda,” kata Metta.

Metta mengatakan anak muda bisa mengambil peran penting dalam isu lingkungan, isu ekonomi dan lain sebagainya.

Isu lingkungan dikatakan Metta menjadi menarik karena berdasarkan survei yang ia dan tim lakukan, menunjukkan bahwa sebagian besar anak muda mempunyai keinginan melakukan sesuatu yang lebih untuk kemajuan diri dan bangsa.

“Bahkan untuk sesuatu terkait lingkungan, mereka mau memelihara atau merawat bumi dengan berani membayar lebih mahal untuk produk yang mereka rasakan. Ini menjadi modal yang baik,” ucap dia.

Metta memberi contoh sejumlah anak muda yang diakui secara nasional bahkan dunia mampu memberi perubahan, salah satunya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim yang di awal karirnya merupakan sosok anak muda yang memberi perubahan.

Sementara aktivis muda lingkungan hidup, Melati Wijsen mengaku optimis anak muda Indonesia akan mampu memberi arti dalam pembangunan.

“Kolaborasi menjadi kata kunci dan banyak anak muda saat ini melakukannya. Saya optimis. Dan G20 dimana Indonesia menjadi leader-nya menjadi peluang menujukkan potensi anak muda,” kata Melati.

Namun begitu, dia berpesan kepada pemerintah untuk terus memberikan kepercayaan kepada anak muda mengisi pembangunan dengan kreativitas.

Melati merupakan aktivis yang memulai gerakan Bye Bye Plastic Bags. Belakangan ini, ia juga mendirikan Youthtopia yang merupakan platform online agar para anak-anak muda bisa mempelajari kemampuan esensial bersama para pembuat perubahan yang sudah lebih dulu aktif.

Gerakan Bye Bye Plastic Bags dari Melati berhasil mendorong terbitnya aturan kantong plastik di Bali.


Baca juga: Airlangga dorong Kadin manfaatkan momentum Presidensi G20

Baca juga: CORE: Presidensi G20 momentum bahas isu yang menguntungkan Indonesia