Pemkab Lumajang persiapkan relokasi warga korban letusan Semeru
8 Desember 2021 21:38 WIB
Bupati Lumajang Thoriqul Haq pada saat memberikan keterangan kepada media di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang menyatakan tengah mempersiapkan langkah untuk melakukan relokasi bagi warga wilayah tersebut yang menjadi korban letusan Gunung Semeru.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa relokasi akan dilakukan bagi warga yang rumahnya hancur dan tidak lagi bisa dihuni akibat tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
"Masyarakat yang rumahnya hancur dan tidak bisa dihuni lagi akan dilakukan relokasi," kata Cak Thoriq, sapaan akrabnya,
Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Lumajang tengah memetakan dan mencari lokasi yang tepat guna pelaksanaan relokasi tersebut. Lahan yang dipergunakan adalah lahan milik pemerintah daerah atau Perhutani.
Baca juga: Polwan Polri salurkan bansos untuk korban erupsi Semeru
Baca juga: Masyarakat Pamekasan galang dana untuk korban Semeru
Menurutnya, biaya untuk pembangunan rumah warga pada lokasi baru tersebut akan menggunakan pendanaan dari pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kami sedang mencari titik-titik lahan yang dimiliki negara, baik itu Perhutani maupun lahan Pemda. Nanti dibangun (menggunakan) APBN," katanya.
Sementara terkait dengan kerusakan lahan pertanian di wilayah Kabupaten Lumajang akibat letusan Gunung Semeru, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.
"Ini akan kita data dulu, mana yang bisa (dipergunakan lagi), mana yang tidak. Belum ada keputusan terkait itu," katanya.
Di Kecamatan Pronojiwo, dari total 57 hektare lahan pertanian, sebanyak 20 hektare rusak sebagai dampak meletusnya Gunung Semeru. Lahan tersebut rusak cukup parah.
Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021 dan mengeluarkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kurang lebih pukul 15.20 WIB.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (8/12) pukul 16.00 WIB, sebanyak 39 orang dilaporkan meninggal dunia, 82 luka ringan dan 36 orang luka berat.*
Baca juga: Baznas Kota Madiun serahkan bantuan untuk korban bencana Gunung Semeru
Baca juga: Tim tanggap darurat Kemendagri bantu korban erupsi Semeru
Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa relokasi akan dilakukan bagi warga yang rumahnya hancur dan tidak lagi bisa dihuni akibat tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
"Masyarakat yang rumahnya hancur dan tidak bisa dihuni lagi akan dilakukan relokasi," kata Cak Thoriq, sapaan akrabnya,
Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Lumajang tengah memetakan dan mencari lokasi yang tepat guna pelaksanaan relokasi tersebut. Lahan yang dipergunakan adalah lahan milik pemerintah daerah atau Perhutani.
Baca juga: Polwan Polri salurkan bansos untuk korban erupsi Semeru
Baca juga: Masyarakat Pamekasan galang dana untuk korban Semeru
Menurutnya, biaya untuk pembangunan rumah warga pada lokasi baru tersebut akan menggunakan pendanaan dari pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kami sedang mencari titik-titik lahan yang dimiliki negara, baik itu Perhutani maupun lahan Pemda. Nanti dibangun (menggunakan) APBN," katanya.
Sementara terkait dengan kerusakan lahan pertanian di wilayah Kabupaten Lumajang akibat letusan Gunung Semeru, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.
"Ini akan kita data dulu, mana yang bisa (dipergunakan lagi), mana yang tidak. Belum ada keputusan terkait itu," katanya.
Di Kecamatan Pronojiwo, dari total 57 hektare lahan pertanian, sebanyak 20 hektare rusak sebagai dampak meletusnya Gunung Semeru. Lahan tersebut rusak cukup parah.
Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021 dan mengeluarkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kurang lebih pukul 15.20 WIB.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (8/12) pukul 16.00 WIB, sebanyak 39 orang dilaporkan meninggal dunia, 82 luka ringan dan 36 orang luka berat.*
Baca juga: Baznas Kota Madiun serahkan bantuan untuk korban bencana Gunung Semeru
Baca juga: Tim tanggap darurat Kemendagri bantu korban erupsi Semeru
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: