Kamboja Resmi Meminta Indonesia Kirim Peninjau
6 Mei 2011 14:27 WIB
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong (kiri) saat mengadakan pertemuan bilateral disela sela KTT ASEAN ke-18, di Balai Sidang Jakarta, Jumat (6/5). Pertemuan tersebut membahas mengenai konfilk perbatasan antara Thailand dan Kamboja. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA NEWS) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengungkapkan bahwa Kamboja secara resmi telah menyetujui pengiriman tim dari Indonesia untuk meninjau konflik perbatasan antara negara itu dengan Thailand.
"Satu hal harus disyukuri adalah kerangka acuan bagi pengiriman tim peninjau dari Indonesia untuk kedua negara telah disetujui oleh kedua negara," kata Marty usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Thailand di Jakarta Convention Center, Jumat (6/5).
Sebelumnya, Marty menerima Menteri Luar Negeri Kamboja secara terpisah.
"Kamboja telah menyatakan persetujuannya secara resmi dengan mengirim nota diplomatik, sementara Thailand secara prinsip sudah menyetujuinya namun belum secara formal mengirim nota mengenai masalah tersebut," papar Marty lebih lanjut.
Thailand, menurut Marty, akan secara resmi mengundang tim peninjau dari Indonesia jika beberapa persyaratannya disetujui, antara lain meminta Kamboja menarik pasukannya dari beberapa wilayah tertentu.
"Thailand belum menyepakati kerangka acuan itu, mereka memberikan syarat yakni Kamboja harus menarik mundur pasukannya dari wilayah tertentu," papar Marty.
Untuk membahas permintaan Thailand itu, Indonesia akan kembali duduk bersama dengan Thailand dan Kamboja dalam beberapa hari ke depan.
Akan tetapi ia mengingatkan penundaan pembicaraan masalah perbatasan antara kedua negara akan berbahaya.
"Tetapi satu yang harus diingatkan, penundaan penyelesaian permasalahan perbatasan ini akan memperkeruh konflik antara dua negara. Kita telah melihat, selama ini terjadi baku tembak dan saling serang menggunakan artileri," kata Marty.
Marty memaparkan, tim peninjau dari Indonesia akan terdiri dari 30 orang, masing-masing 15 orang dikirim ke Thailand dan 15 lainnya ke Kamboja.
"Kita tinggal menunggu formalisasi komitmen dari dua negara, khususnya dari Thailand," pungkas Marty. (*)
Berty
"Satu hal harus disyukuri adalah kerangka acuan bagi pengiriman tim peninjau dari Indonesia untuk kedua negara telah disetujui oleh kedua negara," kata Marty usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Thailand di Jakarta Convention Center, Jumat (6/5).
Sebelumnya, Marty menerima Menteri Luar Negeri Kamboja secara terpisah.
"Kamboja telah menyatakan persetujuannya secara resmi dengan mengirim nota diplomatik, sementara Thailand secara prinsip sudah menyetujuinya namun belum secara formal mengirim nota mengenai masalah tersebut," papar Marty lebih lanjut.
Thailand, menurut Marty, akan secara resmi mengundang tim peninjau dari Indonesia jika beberapa persyaratannya disetujui, antara lain meminta Kamboja menarik pasukannya dari beberapa wilayah tertentu.
"Thailand belum menyepakati kerangka acuan itu, mereka memberikan syarat yakni Kamboja harus menarik mundur pasukannya dari wilayah tertentu," papar Marty.
Untuk membahas permintaan Thailand itu, Indonesia akan kembali duduk bersama dengan Thailand dan Kamboja dalam beberapa hari ke depan.
Akan tetapi ia mengingatkan penundaan pembicaraan masalah perbatasan antara kedua negara akan berbahaya.
"Tetapi satu yang harus diingatkan, penundaan penyelesaian permasalahan perbatasan ini akan memperkeruh konflik antara dua negara. Kita telah melihat, selama ini terjadi baku tembak dan saling serang menggunakan artileri," kata Marty.
Marty memaparkan, tim peninjau dari Indonesia akan terdiri dari 30 orang, masing-masing 15 orang dikirim ke Thailand dan 15 lainnya ke Kamboja.
"Kita tinggal menunggu formalisasi komitmen dari dua negara, khususnya dari Thailand," pungkas Marty. (*)
Berty
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: