Jakarta (ANTARA News)- Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Tirta Nugraha Musitama mengatakan Indonesia perlu bekerja keras guna menghadapi pasar bersama ASEAN 2015 mendatang, karena disamping menawarkan insentif tetapi juga bisa berdampak tidak baik.

"Kita harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang...harus dipikirkan langkah apa yang harus ditempuh sehingga 2015 siap,"ujar Tirta di Depok, Jumat.

Tirta menilai Indonesia belum terlalu siap menghadapi pasar bersama ASEAN sehingga pemerintah, politisi dan pemangku kepentingan lain harus menyiapkan Indonesia sebaik-baiknya untuk memasuki pasar bersama itu.

"Untuk menghadapi ini perlu kesepakatan dan menghilangkan ego sektoral," tambah alumnus Universitas Gakushin, Jepang ini.

Dia sendiri menilai pasar bersama ASEAN akan meningkatkan nilai investasi antarnegara di Asia Tenggara.

"Belum lagi akan meningkatkan basis produksi, tak hanya di Indonesia tetapi juga negara lainnya. Akan ada saling mengisi satu sama lainnya," kata dosen senior FISIP UI ini.

Kemudian, katanya, pasar bersama akan meningkatkan nilai tukar mata uang negara-negara ASEAN di pasar global.

Namun, Indonesia juga perlu bersiap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk dari aplikasi pasar bersama kawasan tersebut, karena Tirta melihat pasar bersama bisa berdampak negatif, seperti perpindahan tenaga terdidik dan terampil Indonesia ke negara lain.

"Dan juga akan membuat masyarakat Indonesia khususnya menengah ke bawah menjadi semakin konsumtif," jelasnya.

Untuk menghadapi ini, demikian Tirta, pemerintah perlu mempertinggi kualitas sumber daya manusia dan memeratakan kualitas pendidikan. (*)

Indriani