Korban banjir di Lombok butuh perlengkapan bayi dan air bersih
8 Desember 2021 19:19 WIB
Kondisi rumah Iskandar warga Dusun Barat Kubur, Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban banjir yang terjadi pada Senin (6/12). Rumahnya sudah tidak bisa ditempati karena masih banyak lumpur dan perabotan rumah tangga dalam kondisi rusak parah akibat terendam air, Rabu (8/12/2021). (ANTARA/Nur Imansyah).
Mataram (ANTARA) - Sejumlah korban banjir di Dusun Barat Kubur, Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat hingga saat ini masih membutuhkan bantuan, terutama selimut, perlengkapan bayi dan air bersih.
"Adapun kebutuhan yang paling mendesak ini perlengkapan anak-anak atau bayi, pampers, pakaian, tikar, selimut, makanan dan juga obat-obatan," ujar Iskandar warga Dusun Barat Kubur, Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Rabu.
Selain perlengkapan anak-anak atau bayi, mereka juga membutuhkan pakaian, tikar, selimut, dan obat-obatan.
Iskandar menuturkan dirinya dan warga lain juga saat ini membutuhkan air bersih, lantaran air sumur yang mereka miliki kotor sehingga tidak bisa dipakai untuk mandi dan minum. Tak hanya itu, mesin air yang dimilikinya juga ikut rusak akibat terendam banjir.
Baca juga: Ratusan rumah di Lembah Sari Lombok Barat rusak diterjang banjir
Baca juga: Korban banjir Lombok Barat butuhkan pakaian bekas
"Semua rusak (alat dapur), mau masak untuk makan juga sudah tidak bisa. Air bersih juga sangat sulit. Sumur masih kotor sekali," kata ayah dua orang anak ini.
Melihat kondisi ini, dirinya khawatir banyak warga terutama anak-anak yang bisa terserang penyakit seperti gatal-gatal, flu dan demam karena setelah tiga hari diterjang banjir lingkungan jadi kotor. Bahkan kalau malam hari itu dingin akibat minimnya tikar dan selimut.
"Memang dari informasi warga sudah ada anak-anak yang mulai mengeluh gatal-gatal dan flu. Karena memang kondisi rumah dan lingkungan itu masih kotor," kata Iskandar ditemani istri yang sedang menggendong buah hatinya sembari menunjukkan kondisi mereka dan rumahnya yang sudah rusak akibat banjir yang terjadi pada Senin (6/12).
Tembok belakang rumah mereka tepatnya di bagian dapur, runtuh. Untuk memasak pun mereka sudah tidak bisa lagi, sehingga untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari mereka mengharapkan bantuan dari posko pengungsian.
Oleh karena itu, Iskandar mengaku sangat membutuhkan perhatian dan sentuhan nyata dari berbagai pihak untuk membantu warga setempat.
Sekretaris Desa Sesela, Saeful Bahri membenarkan bahwa saat ini masyarakat di wilayah itu sangat membutuhkan bantuan. Sebagian besar masyarakat dalam kondisi sangat memprihatinkan.
"Alhamdulillah, kalau bantuan sudah ada dari Pemerintah Daerah, hanya saja belum seberapa. Ada juga bantuan dari warga yang datang sendiri maupun berkelompok langsung menyerahkan bantuan," ucapnya.
Menurutnya, bantuan-bantuan tersebut ditampung di posko pengungsian yang berada d musholla dusun setempat.
"Kami berharap, masyarakat di luar sana melirik desa kita. Karena kondisi semua warga yang ada disini sangat memprihatinkan," tuturnya.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan jumlah warga yang terdampak banjir di Dusun Barat Kubur sebanyak 247 KK.
"Semua rumah di sini terendam banjir, terus perabotan rumah tangga, pakaian dan lain sudah kotor dan hilang terbawa arus air," katanya.*
Baca juga: Pertamina salurkan bantuan kompor gas untuk korban banjir di Lombok
Baca juga: Korban banjir bandang di Lombok Barat takut kembali ke rumah
"Adapun kebutuhan yang paling mendesak ini perlengkapan anak-anak atau bayi, pampers, pakaian, tikar, selimut, makanan dan juga obat-obatan," ujar Iskandar warga Dusun Barat Kubur, Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Rabu.
Selain perlengkapan anak-anak atau bayi, mereka juga membutuhkan pakaian, tikar, selimut, dan obat-obatan.
Iskandar menuturkan dirinya dan warga lain juga saat ini membutuhkan air bersih, lantaran air sumur yang mereka miliki kotor sehingga tidak bisa dipakai untuk mandi dan minum. Tak hanya itu, mesin air yang dimilikinya juga ikut rusak akibat terendam banjir.
Baca juga: Ratusan rumah di Lembah Sari Lombok Barat rusak diterjang banjir
Baca juga: Korban banjir Lombok Barat butuhkan pakaian bekas
"Semua rusak (alat dapur), mau masak untuk makan juga sudah tidak bisa. Air bersih juga sangat sulit. Sumur masih kotor sekali," kata ayah dua orang anak ini.
Melihat kondisi ini, dirinya khawatir banyak warga terutama anak-anak yang bisa terserang penyakit seperti gatal-gatal, flu dan demam karena setelah tiga hari diterjang banjir lingkungan jadi kotor. Bahkan kalau malam hari itu dingin akibat minimnya tikar dan selimut.
"Memang dari informasi warga sudah ada anak-anak yang mulai mengeluh gatal-gatal dan flu. Karena memang kondisi rumah dan lingkungan itu masih kotor," kata Iskandar ditemani istri yang sedang menggendong buah hatinya sembari menunjukkan kondisi mereka dan rumahnya yang sudah rusak akibat banjir yang terjadi pada Senin (6/12).
Tembok belakang rumah mereka tepatnya di bagian dapur, runtuh. Untuk memasak pun mereka sudah tidak bisa lagi, sehingga untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari mereka mengharapkan bantuan dari posko pengungsian.
Oleh karena itu, Iskandar mengaku sangat membutuhkan perhatian dan sentuhan nyata dari berbagai pihak untuk membantu warga setempat.
Sekretaris Desa Sesela, Saeful Bahri membenarkan bahwa saat ini masyarakat di wilayah itu sangat membutuhkan bantuan. Sebagian besar masyarakat dalam kondisi sangat memprihatinkan.
"Alhamdulillah, kalau bantuan sudah ada dari Pemerintah Daerah, hanya saja belum seberapa. Ada juga bantuan dari warga yang datang sendiri maupun berkelompok langsung menyerahkan bantuan," ucapnya.
Menurutnya, bantuan-bantuan tersebut ditampung di posko pengungsian yang berada d musholla dusun setempat.
"Kami berharap, masyarakat di luar sana melirik desa kita. Karena kondisi semua warga yang ada disini sangat memprihatinkan," tuturnya.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan jumlah warga yang terdampak banjir di Dusun Barat Kubur sebanyak 247 KK.
"Semua rumah di sini terendam banjir, terus perabotan rumah tangga, pakaian dan lain sudah kotor dan hilang terbawa arus air," katanya.*
Baca juga: Pertamina salurkan bantuan kompor gas untuk korban banjir di Lombok
Baca juga: Korban banjir bandang di Lombok Barat takut kembali ke rumah
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: