DKI dirikan posko guna mempermudah penyaluran bantuan korban Semeru
8 Desember 2021 16:52 WIB
Tim Satgas Kolaborasi Tanggap Bencana DKI Jakarta dibantu warga sekitar mendirikan posko di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, untuk mempermudah penyaluran bantuan bagi warga penyintas letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). (ANTARA/HO Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta (ANTARA) - Tim Satgas Kolaborasi Tanggap Bencana DKI Jakarta mendirikan posko di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk mempermudah penyaluran bantuan bagi warga penyintas letusan Gunung Semeru.
Posko itu didirikan di atas lahan kosong, berkolaborasi bersama warga. Posko didirikan mulai Rabu pagi, terdiri atas dapur umum untuk petugas, tenda petugas dan tenda peralatan.
"Warga berkolaborasi dalam proses pendirian posko, mulai dari menyediakan peralatan yang dibutuhkan personel, menyuplai air bersih, termasuk membangun jalan untuk akses keluar-masuk posko sehingga memudahkan mobilitas kendaraan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Salah satu warga Desa Jarit, Bokir (35) mengaku dirinya dan warga membantu tim Satgas Kolaborasi Tagana DKI Jakarta mendirikan posko karena tergerak oleh kepedulian Satgas DKI Jakarta kepada masyarakat Lumajang yang tertimpa musibah letusan Gunung Semeru.
"Saya bersama warga sekitar terpanggil dan niat dari hati membantu. Karena Jakarta peduli dengan warga korban bencana Semeru, khususnya di Lumajang. Pokoknya warga Jarit siap membantu apa yang dibutuhkan tim dari DKI selama bertugas di sini," kata Bokir.
Baca juga: Tagana DKI Jakarta salurkan bantuan untuk korban letusan Gunung Semeru
Baca juga: DKI kerahkan 91 personel lintas OPD untuk korban Semeru
Kepala Perlindungan Masyarakat Satpol PP DKI Jakarta, Atok Baroni Hidayat sangat mengapresiasi inisiatif warga yang secara sukarela membantu tim mendirikan posko.
Menurut Atok, bencana yang datang menimpa bukan tanggung jawab sendiri, tapi tanggung jawab bersama untuk dituntaskan dan diselesaikan bersama. Karena itu, dia menilai kegiatan mendirikan posko bersama warga sekitar ini merupakan wujud kolaborasi dalam misi kemanusiaan.
Dia melihat warga memiliki kepedulian luar biasa. Meski tidak saling kenal, tapi ketulusan dan keikhlasan membantu korban bencana dibaca oleh mereka dan direspon dengan baik.
"Mulai diberikan jalur untuk posko dan kegiatan lainnya, bahkan mereka menawarkan untuk petugas istirahat di rumah mereka. Kami apresiasi sangat besar untuk warga setempat," kata Atok.
Baca juga: DKI kirim logistik dan SDM untuk bantu korban erupsi Semeru
Posko itu didirikan di atas lahan kosong, berkolaborasi bersama warga. Posko didirikan mulai Rabu pagi, terdiri atas dapur umum untuk petugas, tenda petugas dan tenda peralatan.
"Warga berkolaborasi dalam proses pendirian posko, mulai dari menyediakan peralatan yang dibutuhkan personel, menyuplai air bersih, termasuk membangun jalan untuk akses keluar-masuk posko sehingga memudahkan mobilitas kendaraan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Salah satu warga Desa Jarit, Bokir (35) mengaku dirinya dan warga membantu tim Satgas Kolaborasi Tagana DKI Jakarta mendirikan posko karena tergerak oleh kepedulian Satgas DKI Jakarta kepada masyarakat Lumajang yang tertimpa musibah letusan Gunung Semeru.
"Saya bersama warga sekitar terpanggil dan niat dari hati membantu. Karena Jakarta peduli dengan warga korban bencana Semeru, khususnya di Lumajang. Pokoknya warga Jarit siap membantu apa yang dibutuhkan tim dari DKI selama bertugas di sini," kata Bokir.
Baca juga: Tagana DKI Jakarta salurkan bantuan untuk korban letusan Gunung Semeru
Baca juga: DKI kerahkan 91 personel lintas OPD untuk korban Semeru
Kepala Perlindungan Masyarakat Satpol PP DKI Jakarta, Atok Baroni Hidayat sangat mengapresiasi inisiatif warga yang secara sukarela membantu tim mendirikan posko.
Menurut Atok, bencana yang datang menimpa bukan tanggung jawab sendiri, tapi tanggung jawab bersama untuk dituntaskan dan diselesaikan bersama. Karena itu, dia menilai kegiatan mendirikan posko bersama warga sekitar ini merupakan wujud kolaborasi dalam misi kemanusiaan.
Dia melihat warga memiliki kepedulian luar biasa. Meski tidak saling kenal, tapi ketulusan dan keikhlasan membantu korban bencana dibaca oleh mereka dan direspon dengan baik.
"Mulai diberikan jalur untuk posko dan kegiatan lainnya, bahkan mereka menawarkan untuk petugas istirahat di rumah mereka. Kami apresiasi sangat besar untuk warga setempat," kata Atok.
Baca juga: DKI kirim logistik dan SDM untuk bantu korban erupsi Semeru
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: