Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Komisi VI DPR, Airlangga, melakukan pertemuan terpisah dengan Komisioner Perdagangan Uni Eropa (UE) membahas mengenai status hubungan ASEAN-Uni Eropa, khususnya Indonesia-Uni Eropa dalam rangkaian Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 Perhimpunan Banga Asia Tenggara (ASEAN).

"Dalam pertemuan itu, Komisioner Uni Eropa diminta membuat laporan apa yang perlu ditingkatkan dalam kerjasama antara ASEAN-Uni Eropa, terutama terkait dengan Indonesia," katanya usai bertemu Komisioner Perdagangan UE, Karel De Gucht, di Balai Sidang Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Indonesia membutuhkan garis kerjasama perdagangan dan platform mengenai investasi dan capacity building karena ekonomi Indonesia dengan ekonomi Eropa lebih banyak saling melengkapi daripada kompetisinya.

Banyak produk unggulan Indonesia, kata dia, yang dibutuhkan Eropa dan sebaliknya Eropa juga memiliki teknologi dan keuangan yang kuat dan membantu UE dalam menanamkan modalnya.

Airlangga melihat, kedua kekuatan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa bisa meningkatkan kerja sama lebih sinergis dibandingkan dengan kerjasama di bidang yang lain.

"Kita harapkan dalam kerjasama ASEAN-Uni Eropa, Indonesia dapat mengakses teknologi dan akses keuangan untuk pembangunan di Indonesia, sekaligus meminta Uni Eropa membuka pasar untuk produk-produk dari Indonesia," katanya.

Menurut dia, kerjasama Indonesia dan Uni Eropa akan saling menguntungkan karena produk dari Uni Eropa dan Indonesia berbeda.

Indonesia, katanya, merupakan basis komoditi, energi, manufaktur, dan garme, sedangkan Uni Eropa adalah investor di bidang otomotif dan yang lainnya.

"Dengan demikian tidak terjadi persaingan langsung antara produk Indonesia dan Uni Eropa," katanya.

Ketua Asosiasi Emiten Indonesia ini menambahkan, melalui kerjasama ASEAN-Uni Eropa, maka Indonesia memilki peluang untuk meningkatkan pasar dari produk hasil hutan dan hasil perkebunan ke Eropa.

Pasar Eropa, kata dia, merupakan pasar alternatif yang strategis.

"Produk hasil hutan dan hasil perkebunan Indonesia seperti CPO (crude palm oil) bisa menembus pasar Eropa," kata Airlangga.
(T.R024)