Jakarta (ANTARA) - Berbagai produk unggulan Indonesia seperti pesawat terbang CN 235, pupuk, farmasi, makanan dan minuman olahan, serta produk UMKM seperti pakaian batik dan kuliner dipamerkan dalam pameran dagang internasional terbesar di Senegal, FIDAK.

Melalui pendampingan oleh KBRI Dakar, pameran yang berlangsung pada 7-20 Desember 2021 itu diharapkan dapat memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia yang tertarik untuk mempromosikan produk unggulannya khususnya kepada para calon pembeli dari Senegal, negara-negara Afrika Barat, dan Timur Tengah.

“Fasilitasi kepada perusahaan Indonesia ini diberikan mengingat besarnya peluang ekspor produk Indonesia khususnya ke Senegal dan wilayah Afrika Barat sekitar lainnya,” kata Duta Besar RI untuk Senegal Dindin Wahyudin dalam keterangan tertulis, Rabu.

Selain itu, kata Dindin, partisipasi Indonesia pada FIDAK juga bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia secara lebih luas kepada masyarakat Afrika, antara lain mengenai keketuaan Indonesia di G20, potensi kekayaan alam dan budaya, kemajuan teknologi industri strategis, hingga industri e-commerce.

Tahun ini, pameran FIDAK mengusung tema “Promosi Agrobisnis dalam rangka Mendukung Ketahanan Ekonomi dan Sosial”, sementara tema yang diusung oleh Pavilliun Indonesia yaitu “Wonderful Indonesia”.

Pada pembukaan pameran, Menteri Perdagangan dan UMKM Senegal menyempatkan diri berkunjung ke Paviliun Indonesia dan turut menyampaikan kekagumannya atas produk-produk berteknologi tinggi yang dihasilkan oleh Indonesia.

Para pengunjung pun tampak antusias untuk mengenal lebih jauh produk-produk Indonesia, terutama motor listrik GESITS dan mesin pertanian Quick.

Pada hari pembukaan, tercatat transaksi pemesanan tiga motor listrik GESITS dan pembelian produk makanan dan minuman serta obat-obatan oleh pengunjung.

Selain itu, tercatat sejumlah pengusaha telah menyampaikan minatnya untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada FIDAK.

“Dengan kualitas dan harga yang bersaing, produk Indonesia berpotensi besar untuk sukses di pasar Afrika Barat. Terlebih adanya sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman olahan Indonesia semakin memperkuat daya saing untuk pasar kawasan dengan mayoritas penduduk Muslim ini,” ujar Dindin.

Meskipun terdapat sejumlah tantangan, khususnya terkait kondisi pandemi COVID-19, sejumlah perusahaan Indonesia tetap antusias berpartisipasi secara langsung pada pameran kali ini.

Adapun sejumlah perusahaan Indonesia lainnya akan turut berpartisipasi secara virtual pada sesi pertemuan bisnis yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang dan telah mengirimkan materi promosi serta contoh produk.

Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi secara langsung pada pameran FIDAK tahun ini antara lain PT WIMA, PT Sidomuncul Tbk, dan PT Laila Ndiaye Prima.

Sementara perusahaan yang berpartisipasi secara virtual antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PINDAD, PT WIMA, PT Karya Hidup Sentosa, CV Cimandala Makmur Sejahtera, PT Bahana Selaras, PT Rodamas Inti Internasional, PT Mayora Indah, Afifarma, PT Don Artha Makmur, dan Tirta Ayu Spa.

Diharapkan melalui partisipasi pada FIDAK kali ini, KBRI Dakar dapat semakin memperkenalkan kemajuan dan potensi besar Indonesia kepada masyarakat Afrika Barat, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang teknologi, pendidikan, budaya, hingga pariwisata.

Baca juga: Indonesia ekspor motor buatan GESITS ke Senegal
Baca juga: Senegal beli pesawat CN-235 dari Indonesia untuk ketiga kalinya
Baca juga: Indonesia bisa belajar produksi vaksin halal Senegal, kata Halal Watch