Makassar (ANTARA News) - PT Telkomsel wilayah Papua, Maluku dan Sulawesi mengaku siap memberikan penjelasan terkait sejumlah gangguan layanan telekomunikasi selular yang dikeluhkan oleh pelanggannya.

Kesiapan tersebut diungkapkan Coorporate Communication PT Tekomsel wilayah Papua, Maluku, Sulawesi Jowvy Kumala di Makassar, Rabu, sekaligus menanggapi permintaan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika agar memanggil operator bersangkutan untuk mengkomunikasikan permasalahan yang terjadi.

"Tidak masalah, kita bersedia untuk menjelaskan. Kita siap-siap saja karena kita memang sedang lakukan optimalisasi," ujar Jowvy.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya tengah melakukan optimalisasi jaringan dengan teknologi komunikasi terbaru. "Kita sedang membangun jaringan hingga 300 Base Tranceiver Station (BTS) di wilayah Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dengan target 1500 BTS hingga akhir 2011," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan upaya peningkatan perangkat lama ke perangkat baru termasuk menambah jumlah Base Stasion Controler (BSC) serta melakukan peningkatan kapasitas BTS 3G.

"Dengan sejumlah penggantian alat ini otomatis ada beberapa yang harus diperbaharui. Sama seperti perbaikan jalan tidak bisa langsung mulus. Tidak bisa langsung selesai semua karena perangkat besar, ada proses," jelasnya.

Karena peningkatan layanan jaringan tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus, gangguan terjadi secara terpisah-pisah karena perlakuannya dibagi per tahap per cluster BTS di daerah tertentu. Menurutnya, hal ini akan dilakukan sepanjang tahun hingga target optimalisasi jaringan terpenuhi pada akhir 2011.

"Proses penggantiannya sendiri dilakukan pada tengah malam hingga dini hari sehingga gangguan terjadi pada waktu-waktu tersebut," tambahnya.

Penjelasan tentang situasi ini kepada pelanggan, katanya, telah dilakukan sejak awal tahun, bahkan hampir pada setiap bulan.

Sebelumnya, gubernur juga mengeluhkan layanan telekomunikasi Telkomsel yang selalu mengalami gangguan sebelum akhirnya meminta Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika memanggil operator bersangkutan agar memberikan penjelasan tentang sejumlah gangguan yang terjadi.

Gubernur bukan orang pertama yang mengeluhkan gangguan layanan telekomunikasi Telkomsel. Sebelumnya, sejumlah pelanggan dari berbagai kalangan mengeluhkan hal serupa dari soal jaringan komunikasi yang terputus hingga hilangnya pulsa tanpa jelas diketahui penyebabnya.

Ironisnya, hal ini terjadi saat operator telekomunikasi ini tengah merayakan 15 tahun eksistensinya sebagai penyedia jasa telekomunikasi selular dengan pencapaian jumlah pelanggan 100 juta secara nasional.

(ANTARA/S026)