Jakarta (ANTARA) - WTA mengkonfirmasi turnamen yang biasanya menjadi pembuka musim Shenzhen Open tidak akan berlangsung pada paruh pertama 2022, dan tur putri itu menggelar event pada Januari di Australia sebelum mengikuti pola konvensional hingga Wimbledon pada Juni.

Dikutip dari Reuters, Selasa, turnamen WTA 250 tersebut, yang biasanya dimainkan pada minggu pertama setiap tahunnya, diadakan tahun lalu sebelum event-event di China ditiadakan karena pandemi COVID-19.

Tur putri telah menangguhkan turnamennya di China karena kekhawatiran atas perlakuan terhadap mantan pemain ganda nomor satu dunia Peng Shuai.

Tidak mungkin turnamen itu akan berlangsung awal tahun ini karena pembatasan perjalanan oleh China.

Baca juga: ITF tak ada rencana tangguhkan turnamen di China karena Peng Shuai
Baca juga: China protes keras penangguhan kejuaraan tenis terkait skandal Peng


WTA mengatakan dalam satu pernyataan pada Senin malam bahwa pada paruh pertama tahun depan Tour akan memiliki lima event WTA 1000 di Doha, Indian Wells, Miami, Madrid dan Roma, bersama dengan delapan turnamen WTA 500 dan setidaknya 15 event WTA 250.

"Kalender WTA Tour 2022 sekali lagi akan memberikan panggung prestisius bagi para petenis putri terbaik dunia untuk bertanding," kata Ketua WTA Steve Simon.

Pada paruh kedua setiap tahun biasanya kalender WTA lebih ramai dengan event-event di China, karena negara terpadat di dunia itu menjadi tuan rumah sembilan turnamen pada 2019 -- musim penuh terakhir sebelum penyebaran virus corona baru.

Baca juga: Medvedev: Tidak ada yang akan nyaman bermain di China
Baca juga: Djokovic dukung WTA tangguhkan turnamen di China karena Peng Shuai