TNI Simulasikan Ancaman KTT Tanpa Sepengetahuan Polda
4 Mei 2011 16:46 WIB
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan persiapan pengamanan para tamu negara menjelang digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN 2011 di Balai Sidang, Jakarta, Selasa (3/5). (ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/nz/11)
Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mensimulasikan ancaman benda mencurigakan menjelang acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-8, tanpa sepengetahuan pihak Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
"Tidak (dikordinasikan dengan kepolisian), kalau dikordinasikan anggota bisa main-main," kata Kepala Staf Umum Mabes TNI, Letnan Jenderal TNI J Suryu Prabowo di Jakarta, Rabu.
Suryo mengatakan, anggota TNI maupun Polri yang bertugas di lapangan, tidak mengetahui adanya simulasi pengamanan KTT dengan skenario penemuan benda mencurigakan pada sebuah kendaraan minibus.
Suryo menyebutkan agenda simulasi ancaman benda mencurigakan hanya diketahui dirinya dan Wakil Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna.
Jenderal TNI bintang tiga itu, menambahkan simulasi penemuan benda mencurigakan bertujuan untuk mengkordinasikan kesiapsiagaan personil mengamankan KTT Asia Tenggara.
Selain itu, simulasi juga untuk mengoptimalkan pengamanan di dalam maupun di luar gedung pertemuan KTT ASEAN.
Sebelumnya, petugas satpam menemukan kendaraan yang menyimpan benda mencurigakan di Pintu I Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (4/5) pagi.
Tim Gegana Polda Metro Jaya sempat memeriksa benda mencurigakan yang berada pada kendaraan minibus warna abu-abu bernomor polisi F-1790-FC.
Namun Suryo menyatakan penemuan benda mencurigakan merupakan skenario TNI guna melatih koordinasi petugas keamanan KTT ASEAN.
Para pemimpin negara akan menghadiri KTT ASEAN yang akan berlangsung di Balai Sidang Jakarta, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, 7-8 Mei 2011.
(T014)
"Tidak (dikordinasikan dengan kepolisian), kalau dikordinasikan anggota bisa main-main," kata Kepala Staf Umum Mabes TNI, Letnan Jenderal TNI J Suryu Prabowo di Jakarta, Rabu.
Suryo mengatakan, anggota TNI maupun Polri yang bertugas di lapangan, tidak mengetahui adanya simulasi pengamanan KTT dengan skenario penemuan benda mencurigakan pada sebuah kendaraan minibus.
Suryo menyebutkan agenda simulasi ancaman benda mencurigakan hanya diketahui dirinya dan Wakil Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna.
Jenderal TNI bintang tiga itu, menambahkan simulasi penemuan benda mencurigakan bertujuan untuk mengkordinasikan kesiapsiagaan personil mengamankan KTT Asia Tenggara.
Selain itu, simulasi juga untuk mengoptimalkan pengamanan di dalam maupun di luar gedung pertemuan KTT ASEAN.
Sebelumnya, petugas satpam menemukan kendaraan yang menyimpan benda mencurigakan di Pintu I Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (4/5) pagi.
Tim Gegana Polda Metro Jaya sempat memeriksa benda mencurigakan yang berada pada kendaraan minibus warna abu-abu bernomor polisi F-1790-FC.
Namun Suryo menyatakan penemuan benda mencurigakan merupakan skenario TNI guna melatih koordinasi petugas keamanan KTT ASEAN.
Para pemimpin negara akan menghadiri KTT ASEAN yang akan berlangsung di Balai Sidang Jakarta, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, 7-8 Mei 2011.
(T014)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Tags: