Dua nelayan Lebak selamat usai perahu karam di samudera
7 Desember 2021 14:30 WIB
Dua nelayan warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang selamat usai perahu yang ditumpanginya karam di Perairan Samudera Hindia akibat diterjang cuaca buruk. ANTARA
Lebak (ANTARA) - Dua nelayan warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selamat usai perahu yang ditumpanginya karam di perairan Samudera Hindia akibat diterjang cuaca buruk.
"Beruntung, kedua nelayan itu mendapatkan pertolongan dari nelayan lain, " kata Humas Kantor SAR Banten, Wahyu, saat dihubungi di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Banten minta nelayan waspada cuaca buruk hindari kecelakaan laut
Kedua nelayan yang mengalami kecelakaan laut itu atas nama Arnasa (60) dan Endin (50) warga Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.
Peristiwa kecelakaan laut itu berawal dua nelayan melaut, Senin (6/12) pukul 03.00 WIB dengan menggunakan Perahu Alam Sutera.
Kedua nelayan itu berangkat dari Pantai Kelapa Warna Panyaungan menuju Perairan Samudera Hindia, namun tiba-tiba selama satu jam berlayar, tepatnya pukul 04.00 WIB diterjang badai hingga mengakibatkan perahunya karam.
Baca juga: Perahu nelayan asal Sukabumi terbalik di perairan laut Cianjur
Bahkan,mereka kedua nelayan itu terombang-ambing di Perairan Samudera Hindia selama 12 jam, namun beruntung terdapat Kapal Kiara Payung dan akhirnya bisa diselamatkan.
"Korban itu dilarikan ke Puskesmas Bayah untuk pemeriksaan kesehatan dan dikembalikan ke keluarganya," katanya.
Baca juga: 30 kecelakaan kapal nelayan ditangani Basarnas Babel Januari-September
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby R Pratama, mengatakan, para nelayan di pesisir selatan Lebak agar tidak melaut guna menghindari kecelakaan sehubungan cuaca buruk menerjang Perairan Samudera Hindia.
"Kami sudah beberapa kali mengimbau nelayan agar tidak melaut karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan membahayakan keselamatan mereka," katanya.
Baca juga: Basarnas evakuasi mayat yang diduga korban perahu pecah di Tulungagung
"Beruntung, kedua nelayan itu mendapatkan pertolongan dari nelayan lain, " kata Humas Kantor SAR Banten, Wahyu, saat dihubungi di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Banten minta nelayan waspada cuaca buruk hindari kecelakaan laut
Kedua nelayan yang mengalami kecelakaan laut itu atas nama Arnasa (60) dan Endin (50) warga Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.
Peristiwa kecelakaan laut itu berawal dua nelayan melaut, Senin (6/12) pukul 03.00 WIB dengan menggunakan Perahu Alam Sutera.
Kedua nelayan itu berangkat dari Pantai Kelapa Warna Panyaungan menuju Perairan Samudera Hindia, namun tiba-tiba selama satu jam berlayar, tepatnya pukul 04.00 WIB diterjang badai hingga mengakibatkan perahunya karam.
Baca juga: Perahu nelayan asal Sukabumi terbalik di perairan laut Cianjur
Bahkan,mereka kedua nelayan itu terombang-ambing di Perairan Samudera Hindia selama 12 jam, namun beruntung terdapat Kapal Kiara Payung dan akhirnya bisa diselamatkan.
"Korban itu dilarikan ke Puskesmas Bayah untuk pemeriksaan kesehatan dan dikembalikan ke keluarganya," katanya.
Baca juga: 30 kecelakaan kapal nelayan ditangani Basarnas Babel Januari-September
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby R Pratama, mengatakan, para nelayan di pesisir selatan Lebak agar tidak melaut guna menghindari kecelakaan sehubungan cuaca buruk menerjang Perairan Samudera Hindia.
"Kami sudah beberapa kali mengimbau nelayan agar tidak melaut karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan membahayakan keselamatan mereka," katanya.
Baca juga: Basarnas evakuasi mayat yang diduga korban perahu pecah di Tulungagung
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021
Tags: