Bojonegoro (ANTARA News) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah tiga korban penumpang perahu tambang yang tenggelam di perairan Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jatim 2 Mei lalu.

Tiga korban ditemukan Selasa malam di tiga tempat yang berbeda.

Sampai pagi ini belum ada laporan temuan korban baru, kecuali tiga korban yang ditemukan Selasa (3/5) malam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, Rabu.

Korban pertama yang ditemukan Nurin Nikmah (16) di perairan Bengawan Solo di Desa Menilo, Kecamatan Soko, Tuban, Selasa (3/5) pukul 18.00 WIB. Satu setengah jam kemudian ditemukan jenasah Nurul Wijayanti (16) di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, menyusul kemudian Agus Priyanto (35) di dekat jembatan Kalikethek di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk.

Ketiga korban perahu tenggelam tersebut, ditemukan di perairan sekitar 12-15 kilometer dari lokasi tenggelamnya perahu tambang berpenumpang 32 orang itu.

Setelah melalui identifikasi Tim dokter Polda Jatim, ketiga jenasah dibawa pulangkan ke keluarganya, semuanya warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk. Ketika dimintai konfirmasi, Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Agus Wahono menyatakan, dalam melakukan identifikasi korban bencana masal, harus melalui tahapan.

Ini lanjutnya, sebagai langkah menghindari kekeliruan penyerahan jenasah."Ini prosedur internasional, dalam melakukan penyerahan korban kepada keluarga ada beberapa persyaratan identifikasi yang harus dipenuhi, termasuk orang tua atau keluarga korban diminta melihat langsung jenasah," katanya menjelaskan.

Dalam musibah korban perahu tambang yang tenggelam di perairan Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, 2 Mei itu, dipastikan 23 penumpang selamat dan empat penumpang perahu diketemukan tewas. Sebelum itu, Darsih (35), warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk, ditemukan beberapa jam setelah kejadian dalam keadaan tewas.

Sementara ini, masih ada lima korban penumpang perahu itu yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan di sepanjang perairan Bengawan Solo di wilayah setempat. Mereka yaitu Yana Oktaviani (15), Veti Maya Nurhidayah (15), Sri Parti (16), Ketut Arisanto (30) dan Darsini (40).

(ANTARA/S026)