Airlangga: Vaksinasi ke-2 ditargetkan capai 41,8 persen di akhir tahun
7 Desember 2021 11:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan selepas rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, (6/12/2021), . ANTARA/HO-BPMI Setpres/Rusman/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan vaksinasi COVID-19 dosis kedua akan mencapai 41,8 persen dari total penduduk Indonesia atau 113 juta jiwa pada akhir 2021.
“Target kita di akhir tahun adalah 41,8 persen atau sekitar 113 juta jiwa dan sekarang sudah divaksinasi sekitar 37 persen atau 99,6 juta orang. Ini menjadi tantangan untuk minimal di akhir tahun,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menko Airlangga menuturkan target pemerintah ini melebihi arahan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebanyak 40 persen dari jumlah penduduk sudah harus tervaksinasi COVID-19 dosis kedua hingga akhir tahun ini.
Hal tersebut harus dilakukan mengingat jika pandemi tidak segera diselesaikan, maka akan terus menekan kehidupan masyarakat dan mengganggu upaya pemulihan ekonomi.
Ia menjelaskan pembukaan ekonomi masih sangat tergantung pada cara pemerintah Indonesia maupun global dalam menangani pandemi, termasuk varian baru Omicron.
“Termasuk bagaimana tidak panik menghadapi varian baru tersebut,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Mobilitas meningkat, Airlangga: Program Vaksinasi COVID diakselerasi
Menurutnya, kemunculan varian baru Omicron merupakan hasil dari kurangnya vaksinasi, terutama di negara miskin, mengingat mereka tidak memiliki akses terhadap vaksin COVID-19.
Menko Airlangga menyebutkan varian Omicron muncul dari Afrika Selatan yang memiliki vaksinasi rate hanya 24 persen, sedangkan seluruh Benua Afrika rata-data baru 7 persen.
Oleh sebab itu Airlangga menegaskan salah satu peran pemerintah Indonesia dalam mendorong realisasi vaksinasi baik dalam maupun luar negeri adalah melalui Presidensi G20 RI.
Ia mengatakan kolaborasi global melalui G20 sangat diperlukan sehingga dapat dikeluarkan langkah-langkah terobosan yang lebih kuat, konkret, inklusif, berdaya tahan, dan berkesinambungan.
“Presidensi menunjukkan kesempatan Indonesia leadership di tingkat global dalam menjawab berbagai tantangan yang ada,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Pemerintah targetkan program vaksinasi capai 80 persen pada 2021
“Target kita di akhir tahun adalah 41,8 persen atau sekitar 113 juta jiwa dan sekarang sudah divaksinasi sekitar 37 persen atau 99,6 juta orang. Ini menjadi tantangan untuk minimal di akhir tahun,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menko Airlangga menuturkan target pemerintah ini melebihi arahan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebanyak 40 persen dari jumlah penduduk sudah harus tervaksinasi COVID-19 dosis kedua hingga akhir tahun ini.
Hal tersebut harus dilakukan mengingat jika pandemi tidak segera diselesaikan, maka akan terus menekan kehidupan masyarakat dan mengganggu upaya pemulihan ekonomi.
Ia menjelaskan pembukaan ekonomi masih sangat tergantung pada cara pemerintah Indonesia maupun global dalam menangani pandemi, termasuk varian baru Omicron.
“Termasuk bagaimana tidak panik menghadapi varian baru tersebut,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Mobilitas meningkat, Airlangga: Program Vaksinasi COVID diakselerasi
Menurutnya, kemunculan varian baru Omicron merupakan hasil dari kurangnya vaksinasi, terutama di negara miskin, mengingat mereka tidak memiliki akses terhadap vaksin COVID-19.
Menko Airlangga menyebutkan varian Omicron muncul dari Afrika Selatan yang memiliki vaksinasi rate hanya 24 persen, sedangkan seluruh Benua Afrika rata-data baru 7 persen.
Oleh sebab itu Airlangga menegaskan salah satu peran pemerintah Indonesia dalam mendorong realisasi vaksinasi baik dalam maupun luar negeri adalah melalui Presidensi G20 RI.
Ia mengatakan kolaborasi global melalui G20 sangat diperlukan sehingga dapat dikeluarkan langkah-langkah terobosan yang lebih kuat, konkret, inklusif, berdaya tahan, dan berkesinambungan.
“Presidensi menunjukkan kesempatan Indonesia leadership di tingkat global dalam menjawab berbagai tantangan yang ada,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Pemerintah targetkan program vaksinasi capai 80 persen pada 2021
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: