"Majene sebagai kota pendidikan di Sulbar mesti dibangun kembali bersama-sama termasuk merekonstruksikan pembangunan pendidikan," kata Kepala Ombudsman Sulbar, Lukman Umar, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan pembangunan pendidikan di Majene bencana COVID-19 dan gempa pada 15 Januari 2021 yang merusak infrastruktur sekolah.
Oleh karena itu pendidikan di Majene tidak boleh hanya disandarkan pada guru dan pemerintah saja, namun semua pihak baik orang tua siswa maupun masyarakat secara luas mesti terlibat
"Untuk mencapai tujuan pendidikan, kita tidak boleh hanya berharap kepada para guru, setelah gempa terjadi dan di masa pandemi seperti saat ini, namun semua pihak harus terlibat," katanya.
Menurut dia, guru akan dibatasi oleh berbagai problem dan aturan yang mengikat dan membatasi ruang kerjanya dalam dunia pendidikan, sehingga keterlibatan dan bantuan serta peran orang tua juga sangat menentukan arah pendidikan Majene ke depannya.
"Termasuk pihak terkait yang mampu menunjang tercapainya tujuan pendidikan mesti terlibat, guru dan orang tua harus sinegitas dengan orang tua dalam mendidik peserta didik, dengan memanfaatkan dan memaksimalkal sarana komunikasi digital saat ini," katanya.
Ia berharap, dengan sinergi semua pihak akan dapat melahirkan ide dan semangat dalam merekonstruksi pendidikan Majene agar kembali berkembang.
Ia juga meminta, kepada pemerintah di Majene untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya disektor pendidikan di Majene dan Ombusdman Sulbar siap mendukung upaya peningkatan publik di Majene.
Baca juga: Pemerintah Majene diminta bantu korban air pasang
Baca juga: Longsor macetkan Trans Sulawesi Mamuju - Majene
Baca juga: Pemohon SIM di Majene harus miliki bukti vaksin awal