Manado (ANTARA) - Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel MPh menilai ketaatan terhadap protokol kesehatan (prokes) di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut mulai kendor.

"Secara umum dapat dievaluasi bahwa ketaatan terhadap prokes mulai kendor," ujar dr Steaven di Manado, Senin.

Begitu juga dengan pelaksanaan '3T' yaitu upaya melakukan tes COVID-19 (testing), melakukan penelusuran kontak erat (tracing), serta perawatan pasien COVID-19 (treatment), juga mulai tidak berjalan secara optimal.

Dampaknya menurut dia, deteksi dini kasus di lapangan akan sulit untuk diketahui, katanya.

"Strategi pengendalian pandemi pada bagian hulu adalah tetap ketat protokol kesehatan (prokes) dengan melaksanakan 6M, penguatan 3T, dan vaksinasi COVID-19," jelasnya.

Baca juga: Penularan COVID-19 turun, masyarakat mulai abaikan prokes
Baca juga: Epidemiolog: Tetap perkuat prokes untuk mencegah kenaikan kasus

Dokter Steaven menambahkan, untuk laju vaksinasi dalam tiga minggu terakhir melambat hampir di semua kabupaten/kota.

Selanjutnya, data epidemiologi tentang kasus kematian dalam satu minggu terakhir menunjukkan kecenderungan yang signifikan yaitu ada empat kasus kematian.

Kasus tersebut dirawat di rumah sakit dengan gejala berat dan memiliki komorbid dan keempat kasus tersebut semua belum divaksinasi.

Indikator kematian dalam penanggulangan COVID-19 merupakan salah satu indikator yang memberi peringatan bahwa terjadi transmisi di masyarakat yang kemungkinan orang tanpa gejala dan gejala ringan, tetapi tidak terdeteksi karena karena tidak dilakukan testing.

"Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulut mengimbau semua lapisan masyarakat untuk tetap ketat mentaati prokes serta segera memberi diri untuk divaksin dosis lengkap (dosis 1 dan 2)," ajaknya.

Selanjutnya, satuan tugas penanganan COVID-19 kabupaten/kota diharapkan meningkatkan deteksi dini melalui '3T' dengan penguatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) di tingkat Puskesmas dan surveilans pneumonia di rumah sakit.

"Artinya segera melakukan testing (swab antigen/PCR) kepada kasus-kasus ILI dan pnemonia," katanya.

Baca juga: Anies minta prokes ditingkatkan meski DKI turun level COVID-19
Baca juga: Ulama Aceh minta warga taat prokes meski tren kasus COVID-19 turun

Baca juga: Epidemiolog: Tetap perkuat prokes untuk mencegah kenaikan kasus