Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai tak mudah menjadi pengemudi TransJakarta karena diperlukan konsentrasi, ketelitian dan kewaspadaan tinggi.

"Ini bukan pekerjaan yang mudah. Mengendarai bus TransJakarta itu ya rutenya lurus, kiri-kanan ada pembatas, itu membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Jadi, jangan dikira mengendarai bus itu pekerjaan yang mudah," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.

Riza mengaku prihatin dengan lima kecelakaan sebelumnya setidaknya dalam kurun waktu 40 hari terakhir.

Kemudian, dua kecelakaan yang melibatkan layanan TransJakarta kembali terjadi pada Senin (6/12).

Kedua kecelakaan tersebut terjadi di kawasan Pramuka, Jakarta Timur dan kedua di daerah Puri Beta 2, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyampaikan bahwa kecelakaan bus TransJakarta di Puri Beta itu terjadi karena pengemudi lupa menarik rem tangan sehingga bus berjalan sendiri dan menabrak pagar lahan kosong.

Baca juga: Polisi rekomendasikan TransJakarta cek kesehatan sopir seperti pilot

Atas insiden itu, bus TransJakarta Rute 13A Puri Beta - Blok M mengalami kerusakan kaca bagian depan retak, bemper bagian depan pecah dan ringsek.

Sopir tersebut berupaya mengejar bus yang melaju. Akan tetapi, sudah terlambat sehingga bus menabrak gundukan tanah dan tembok.

Sementara itu, kecelakaan di Jalan Pramuka disebabkan truk molen di depan bus TransJakarta yang mendadak berpindah jalur.

Sopir bus TransJakarta terkejut dan membanting stir ke arah kanan hingga menabrak separator (pemisah jalur) busway.

Pemprov DKI Jakarta pun masih melakukan evaluasi dan audit secara menyeluruh bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kita tentu saja sangat prihatin, terjadi kecelakaan beberapa kali terkait TransJakarta. Mudah-mudahan kita akan lakukan evaluasi bersama sehingga ke depan tidak lagi terjadi kecelakaan," kata dia.

Baca juga: DPRD sarankan ada penanggung jawab keselamatan di TransJakarta