Banjir dan rob landa sejumlah wilayah di Jembrana
6 Desember 2021 17:53 WIB
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengunjungi korban banjir di Desa Pekutatan, Senin (6/12/2021). ANTARA/Gembong Ismadi.
Negara, Jembrana (ANTARA) - Banjir dan bencana naiknya air laut atau rob melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana, Bali, hingga merendam belasan rumah warga.
"Banjir datang sekitar pukul 04.00 Wita dinihari. Dibandingkan sebelumnya, banjir kali ini lebih besar," kata warga Dusun Pasar, Desa Pekutatan, Nengah Suwitra, yang juga salah satu korban banjir di rumahnya, Senin.
Meski lebih besar dibanding sebelumnya, ia mengatakan, kali ini warga sudah melakukan antisipasi antara lain dengan tidak menambatkan hewan peliharaan di pinggir sungai.
Menurutnya, banjir di wilayah itu akibat luapan Sungai Pulukan, yang dalam satu tahun terakhir sudah empat kali meluapkan sampai ke rumah warga.
Baca juga: Banjir dan longsor landa Kabupaten Jembrana Bali
Baca juga: Jalan raya Denpasar-Gilimanuk di Jembrana terendam banjir
"Sekarang setiap hujan lebat, kami melakukan koordinasi dengan penjaga bendungan di hulu sungai. Ternak sapi warga juga tidak ditambatkan di pinggir sungai, untuk menghindari kerugian yang besar," katanya.
Sementara itu, warga lainnya, Luh Ratna, mengatakan, lumpur dari luapan air sungai tersebut mendesak pintu rumahnya hingga jebol dan airnya masuk.
Sedangkan, warga lain, Ketut Soma, yang menjadi korban banjir, mengaku sejumlah peralatan di rumahnya seperti mesin jahit terendam air dan lumpur.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembraan Putu Agus Artana mengatakan, setidaknya 16 keluarga terdampak banjir tersebut.
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang datang ke lokasi memerintahkan BPBD untuk terus memantau situasi, serta segera memberikan bantuan.
"Hujan masih akan turun, saya perintahkan BPBD untuk terus melakukan pemantauan. Kepada warga, kami juga minta untuk waspada," katanya.
Di tempat lain, tepatnya di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, banjir rob menyebabkan warung-warung yang berada di pinggir pantai rusak.
Gelombang besar air laut juga menyebabkan abrasi di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara semakin parah hingga memutus jalan di lokasi tersebut.*
Baca juga: Rumah terdampak banjir bandang di Jembrana dibersihkan gotong royong
Baca juga: Jembrana-Bali perlu perbanyak drainase atasi banjir
"Banjir datang sekitar pukul 04.00 Wita dinihari. Dibandingkan sebelumnya, banjir kali ini lebih besar," kata warga Dusun Pasar, Desa Pekutatan, Nengah Suwitra, yang juga salah satu korban banjir di rumahnya, Senin.
Meski lebih besar dibanding sebelumnya, ia mengatakan, kali ini warga sudah melakukan antisipasi antara lain dengan tidak menambatkan hewan peliharaan di pinggir sungai.
Menurutnya, banjir di wilayah itu akibat luapan Sungai Pulukan, yang dalam satu tahun terakhir sudah empat kali meluapkan sampai ke rumah warga.
Baca juga: Banjir dan longsor landa Kabupaten Jembrana Bali
Baca juga: Jalan raya Denpasar-Gilimanuk di Jembrana terendam banjir
"Sekarang setiap hujan lebat, kami melakukan koordinasi dengan penjaga bendungan di hulu sungai. Ternak sapi warga juga tidak ditambatkan di pinggir sungai, untuk menghindari kerugian yang besar," katanya.
Sementara itu, warga lainnya, Luh Ratna, mengatakan, lumpur dari luapan air sungai tersebut mendesak pintu rumahnya hingga jebol dan airnya masuk.
Sedangkan, warga lain, Ketut Soma, yang menjadi korban banjir, mengaku sejumlah peralatan di rumahnya seperti mesin jahit terendam air dan lumpur.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembraan Putu Agus Artana mengatakan, setidaknya 16 keluarga terdampak banjir tersebut.
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang datang ke lokasi memerintahkan BPBD untuk terus memantau situasi, serta segera memberikan bantuan.
"Hujan masih akan turun, saya perintahkan BPBD untuk terus melakukan pemantauan. Kepada warga, kami juga minta untuk waspada," katanya.
Di tempat lain, tepatnya di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, banjir rob menyebabkan warung-warung yang berada di pinggir pantai rusak.
Gelombang besar air laut juga menyebabkan abrasi di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara semakin parah hingga memutus jalan di lokasi tersebut.*
Baca juga: Rumah terdampak banjir bandang di Jembrana dibersihkan gotong royong
Baca juga: Jembrana-Bali perlu perbanyak drainase atasi banjir
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Gembong Ismadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: