PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyiratkan perasaan lega atas tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, di tangan tentara Amerika Serikat.

Ketika berbicara kepada para wartawan di Markas Besar PBB, New York, Senin (2/5), Ban menyebut kematian Osama --seperti yang diumumkan Presiden AS Barack Obama pada Ahad (1/5) malam-- sebagai "momen yang menentukan bagi dunia dalam memerangi terorisme".

"Secara pribadi, saya sangat lega mendengar berita bahwa `keadilan telah diterapkan` terhadap otak terorisme internasional (Osama bin Laden, red)," ujar Ban.

Ban mengatakan kejahatan yang dilakukan Al Qaida telah membawa tragedi di berbagai kawasan di dunia hingga menewaskan ribuan orang.

PBB, secara tegas, mengutuk keras semua bentuk terorisme, apapun tujuan terorisme itu maupun tempat aksi-aksi terorisme dilakukan.

"Hari ini merupakan hari untuk mengenang para korban dan keluarga para korban, baik di sini di Amerika Serikat maupun (di tempat lain) di dunia," tutur Ban.

Al Qaida di bawah pimpinan Osama bin Laden selama ini disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan teroris dahsyat pada 11 September 2001 di Amerika hingga menewaskan sekitar 3.000 orang, yang sebagian besar tewas saat gedung kembar World Trade Center di New York ditabrak pesawat-pesawat komersial berpenumpang yang dibajak pelaku serangan.

Selain itu, Osama bin Laden juga diyakini sebagai otak yang mengorganisir atau mendanai serangan-serangan lain di berbagai negara, termasuk pemboman dua kedutaan Amerika di Kenya dan Afrika pada 1998 serta pemboman pusat pelatihan keamanan Arab Saudi tahun 1995 di Riyadh.

Ban menegaskan PBB akan terus memerangi terorisme dan memimpin kampanye anti-terorisme.

"PBB bertekad untuk terus memimpin kampanye ini bersama-sama dengan para pemimpin dunia untuk memerangi terorisme internasional," katanya.

Presiden AS Barack Obama pada Ahad malam mengumumkan bahwa Osama bin Laden dipastikan telah tewas dalam serangan yang dilancarkan pasukan AS ke tempat persembunyian Osama di kota Abbottabad, yang terletak tidak jauh dari ibu kota negara Pakistan, Islamabad.

Sejak Ahad malam tersebut, stasiun-stasiun televisi di Amerika terus menerus menayangkan laporan perkembangan tewasnya musuh nomor satu AS itu. Televisi AS menyiarkan juga analisis para pengamat serta reaksi dari kalangan masyarakat, termasuk dari para warga yang berkumpul pada Ahad malam di depan Gedung Putih, Washington DC, maupun di salah satu titik teramai di pusat kota New York --Time Square-- untuk merayakan keberhasilan AS melumpuhkan Osama bin Laden.

Dalam pidatonya, Presiden Obama memperingatkan semua pihak bahwa terbunuhnya Osama bin Laden tidak berarti terorisme berakhir karena menurut dia jaringan-jaringan Al Qaida akan terus berusaha melakukan serangan. (TNY/C003/K004)