Tanggul penahan ombak di Pantai Ampenan nyaris jebol
6 Desember 2021 17:14 WIB
Tanggul penahan ombak di Pantai Ampenan atau Kota Tua Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/12/2021), nyaris jebol akibat diterjang ombak yang tinggi sejak Sabtu (4/12/2021) malam.
Mataram (ANTARA) - Tanggul penahan ombak di Pantai Ampenan atau Kota Tua Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin, nyaris jebol akibat diterjang ombak yang tinggi sejak Sabtu (4/12) malam.
Dari pantauan ANTARA, tanggul itu nyaris jebol, tepat di areal pusat jajanan objek wisata tersebut. Akibatnya gelombang pasang masuk ke areal pusat jajanan serta permukiman warga yang berada di pinggir pantai tersebut.
Gelombang pasang tersebut masuk ke objek wisata tersebut setinggi satu meter sehingga objek wisata tersebut ditutup sementara guna mencegah kejadian yang tak diinginkan.
"Jebolnya tanggul ini sejak Ahad (5/12) malam, dan semakin parah pada Senin pagi," kata salah seorang pedagang, Nani.
Baca juga: Pemprov NTB salurkan bantuan dan modal usaha PKL Pantai Ampenan
Baca juga: Puluhan pedagang Pantai Ampenan Mataram menyerah hadapi PPKM
Ia berharap agar Pemerintah Kota Mataram segera memperbaiki tanggul jebol tersebut sehingga wisatawan dan pedagang bisa beraktivitas normal kembali.
Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Pulau Lombok dilanda banjir akibat hujan lebat yang telah berlangsung sejak Ahad (5/12) sampai sekarang.
Bahkan Jembatan penghubung Kota Mataram ke objek wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin pagi ini, nyaris ambruk setelah diterjang banjir bandang di Sungai Meninting sejak pagi hari.
Dari pantauan ANTARA, jembatan tersebut mengalami keretakan akibat tanah longsor yang digerus air banjir bandang. Posisi retak itu berada di ujung jembatan yang mengarah ke Kota Mataram.
Bahkan tiang listrik yang berada di atas jembatan tersebut turut roboh termasuk dengan kabelnya. Akibatnya jembatan tersebut ditutup sementara oleh pihak kepolisian.
Bagi pengguna kendaraan yang akan menuju Kota Mataram atau sebaliknya harus menggunakan jembatan kedua yang berada di atas. Petugas terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas.
"Kejadian jembatan nyaris ambruk terjadi sejak Senin (6/12) pagi saat hujan turun lebat dan disusul banjir bandang," kata Amak Amat.
Baca juga: Polisi telusuri kasus penemuan mayat bayi dalam kardus di Mataram
Baca juga: Dispar NTB dorong Kota Tua Ampenan jadi zonasi cagar budaya
Dari pantauan ANTARA, tanggul itu nyaris jebol, tepat di areal pusat jajanan objek wisata tersebut. Akibatnya gelombang pasang masuk ke areal pusat jajanan serta permukiman warga yang berada di pinggir pantai tersebut.
Gelombang pasang tersebut masuk ke objek wisata tersebut setinggi satu meter sehingga objek wisata tersebut ditutup sementara guna mencegah kejadian yang tak diinginkan.
"Jebolnya tanggul ini sejak Ahad (5/12) malam, dan semakin parah pada Senin pagi," kata salah seorang pedagang, Nani.
Baca juga: Pemprov NTB salurkan bantuan dan modal usaha PKL Pantai Ampenan
Baca juga: Puluhan pedagang Pantai Ampenan Mataram menyerah hadapi PPKM
Ia berharap agar Pemerintah Kota Mataram segera memperbaiki tanggul jebol tersebut sehingga wisatawan dan pedagang bisa beraktivitas normal kembali.
Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Pulau Lombok dilanda banjir akibat hujan lebat yang telah berlangsung sejak Ahad (5/12) sampai sekarang.
Bahkan Jembatan penghubung Kota Mataram ke objek wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin pagi ini, nyaris ambruk setelah diterjang banjir bandang di Sungai Meninting sejak pagi hari.
Dari pantauan ANTARA, jembatan tersebut mengalami keretakan akibat tanah longsor yang digerus air banjir bandang. Posisi retak itu berada di ujung jembatan yang mengarah ke Kota Mataram.
Bahkan tiang listrik yang berada di atas jembatan tersebut turut roboh termasuk dengan kabelnya. Akibatnya jembatan tersebut ditutup sementara oleh pihak kepolisian.
Bagi pengguna kendaraan yang akan menuju Kota Mataram atau sebaliknya harus menggunakan jembatan kedua yang berada di atas. Petugas terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas.
"Kejadian jembatan nyaris ambruk terjadi sejak Senin (6/12) pagi saat hujan turun lebat dan disusul banjir bandang," kata Amak Amat.
Baca juga: Polisi telusuri kasus penemuan mayat bayi dalam kardus di Mataram
Baca juga: Dispar NTB dorong Kota Tua Ampenan jadi zonasi cagar budaya
Pewarta: Riza Fahriza*Ali Sodikin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: