Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih rendah pada Senin, terseret oleh penurunan tajam SoftBank Group, tetapi optimisme bahwa varian Omicron mungkin tidak berdampak banyak pada ekonomi seperti yang dikhawatirkan membantu indeks mengurangi beberapa kerugian awal.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergelincir 0,36 persen atau 102,20 poin menjadi ditutup di 27.927,37 poin, setelah anjlok sebanyak 1,19 persen di awal sesi. Sementara indeks Topix yang lebih luas terpangkas 0,53 persen atau 10,32 poin menjadi menetap di 1.947,54 poin.

"Beberapa investor menjadi optimistis bahwa virus Omicron tidak akan begitu mengancam, karena kami belum mendengar sejumlah besar kasus serius atau kematian, dan para investor membeli saham di akhir sesi," kata Jun Morita, manajer umum riset di Chibagin Asset Management.

"Beberapa investor juga cenderung membeli saham saat Nikkei turun di bawah level 28.000. Kenaikan kontrak berjangka AS pada jam perdagangan Asia juga mendukung sentimen investor hari ini."

Nikkei terseret oleh SoftBank Group, yang merosot 8,2 persen, kehilangan setengah dari nilainya dari level tertinggi tahun ini pada pertengahan Maret, di tengah kekhawatiran atas penilaian portofolio di mana investor perusahaan rintisan teknologi global itu dan Vision Fund-nya memiliki investasi.

Didi Global, yang 21,5 persen dimiliki oleh Vision Fund, anjlok lebih dari 22 persen pada Jumat (3/12) setelah raksasa ride-hailing itu mengatakan akan menarik diri dari New York Stock Exchange dan mengejar listing di Hong Kong.

Juga, Komisi Perdagangan Federal AS menggugat untuk memblokir perusahaan chip AS Nvidia Corp lebih dari 80 miliar dolar AS yang direncanakan untuk mengakuisisi penyedia teknologi chip Inggris Arm, yang dimiliki oleh SoftBank.

Perusahaan telepon seluler SoftBank, SoftBank Corp turun tipis 0,3 persen, sementara Z Holdings, bisnis internet SoftBank Corp merosot 2,65 persen.

Saham-saham teknologi utama lainnya menguat, membatasi kerugian di Nikkei, dengan perusahaan telepon KDDI terangkat 1,21 persen, pembuat robot Fanuc naik 0,91 persen dan pembuat AC Daikin Industries meningkat 0,75 persen.