Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Barcelona Pep Guardiola mengatakan kekalahan timnya dari Real Sociedad, akhir pekan kemarin, adalah peringatan menjelang leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid di Camp Nou.

Dalam leg pertama di Bernabeu, Barca mengalahkan Madrid dengan skor 2-0. Sayang, laga itu dinilai penuh kontroversi karena diwarnai permainan kasar dan hujan diving.

Puncak kontroversi terjadi ketika Pepe yang dimainkan sebagai gelandang bertahan oleh Jose Mourinho dikartumerah wasit setelah menjegal Dani Alves, bek Barca.

Sementara di luar lapangan, penjaga gawang cadangan Jorge Pinto, juga menerima kartu merah setelah bertengkar dengan ofisial Madrid di pinggir lapangan. Tak lama kemudian, Mourinho sendiri diusir dari bangku cadangan karena berprilaku tidak pantas kepada wasit.

Laga itu memang amat buruk karena jauh sebelumnya perang mulut sebenarnya telah dimulai sebelum dua tim bertarung.

Dalam jumpa pers sebelum pertandingan itu, Guardiola tampil dengan amarah sembari memaki-maki Mourinho dengan menyebut pelatih asal Portugal itu telah memenangkan pertandingan 'kata-kata' padahal laga di lapangan hijau belumlah dihadapi.

Setelah laga berakhir, giliran Mourinho yang berkoar-koar penuh amarah. Ia menuding UEFA berkonspirasi menguntungkan Barca.

Satu-satunya yang menghibur dalam laga itu adalah aksi Lionel Messi yang memborong semua gol yang tercipta. Gol keduanya tercipta dengan keterampilan pebola kelas dunia itu setelah dia melewati lebih dari tiga bek Madrid sebelum memperdaya Iker Casilas.

Kini satu kaki Barca telah menjejak Wembley, tempat Final Champions akan digelar pertengahan Mei nanti.

"Ini adalah pelajaran bagi kami untuk memperingatkan bahwa belum ada yang telah diraih," kata Guardiola setelah kekalahan 1-2 di kandang Sociedad.

Dalam laga itu Guardiola menurunkan beberapa pemain muda dan salah satunya Thiago Alcantara (20), yang membawa Barca unggul sebelum dua gol Sociedad yang salah satunya dicetak dari titik pinalti membatalkan pesta kemenangan mereka.

"Madrid adalah tim yang amat bagus dan mereka kini bermain lepas jadi kami harus waspada. Kami akan menghadapi saat-saat yang berat dalam laga tersebut dan kami akan membutuhkan dukungan dari pendukung kami," pungkas Guardiola.

Kekalahan, sayangnya tidak hanya dialami Barca. Madrid sendiri, yang bermain sebelum Barca, juga menderita kekalahan 2-3 dari Real Zaragoza.

Dan menjelang tandang ke Barcelona, para pemain Madrid yang masih menyimpan dendam, berikhtiar akan bermain dengan kepercayaan meski tidak begitu yakin menang.

"Kami merasa bahwa kami bisa melakukannya dan demikian juga di liga domestik. Sebelum dinyatakan secara matematis mustahil untuk juara, kami tidak akan menyerah, tetapi kami tidak boleh lagi membuat kesalahan seperti yang kami lakukan ketika melawan Barca," ujar Kaka.

Sementara bagi Gonzalo Higuain, Madrid harus terus berjalan ke depan.

"Setelah kekalahan itu, tidak seorang pun yang senang, tetapi kami harus melupakannya dan menatap ke depan," kata penyerang Argentina itu.

"Liga memang hampir usai tetapi kami harus berkonsentrasi di Liga Champions dan kami percaya kami bisa meraih final," sambung Higuain.

Bermain di kandang Barca, tim berjuluk Los Blancos itu tidak akan diperkuat beberapa punggawa utama seperti Sergio Ramos dan Pepe, sementara gelandang Sami Khedira menderita cedera.

Di kubu Barca, Andres Iniesta dan Charles Puyol masih berjuang untuk pulih tepat pada waktunya. (*)

Liberty