Tim SAR evakuasi awak kapal mesin mati di Flores Timur
6 Desember 2021 10:09 WIB
Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi selamat awak kapal KLM Fangky yang mengalami mati mesin akibat kerusakan mesin patah AS Gearbox di perairan Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (5/12/2021) (ANTARA/Ho-Basarnas Maumere)
Labuan Bajo (ANTARA) - Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi awak kapal KLM Fangky yang mengalami mati mesin akibat kerusakan mesin patah AS Gearbox di perairan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
"Tim gabungan melihat KLM Fangky dalam keadaan lego jangkar di perairan Desa Laka, Flores Timur, sehingga tim merapat ke KLM Fangky dan semua awak kapal yang berjumlah enam orang dalam keadaan selamat dan sehat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere I Putu Sudayana selaku SAR Mission Coordinator dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin.
Dia menjelaskan kapal tersebut berangkat dengan rute Tenau Kupang menuju Pelabuhan Wuring pada Minggu (5/12) pukul 03.30 Wita. Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere pun menerima informasi dari Kapten Kapal KLM Fangky pada pukul 04.00 Wita bahwa kapal mereka mengalami kerusakan mesin. Pada pukul 04.14 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere melakukan koordinasi dengan Potensi SAR yang ada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Muamere seperti Lanal Maumere dan Ditpolair Polda NTT.
Selanjutnya Tim Rescue Kansar Maumere berjumlah lima orang bersama 14 orang ABK KN SAR Puntadewa 250 berangkat menuju lokasi kejadian dengan menggunakan KN SAR Puntadewa 250 pada pukul 04.25 Wita.
Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian pada pukul 06.55 Wita dan langsung melakukan pencarian yang difokuskan ke arah timur seluas 3 NM. Pada pukul 08.30 Wita, Kepala Subseksie Operasi dan Siaga I Wayan Suwena selaku On Scene Coordination menerima informasi dari nelayan yang mencari ikan di sekitar lokasi kejadian bahwa KLM Fangky ditarik oleh beberapa kapal nelayan tradisional menuju perairan Desa Laka, Flores Timur pada pukul 05.30 Wita.
Ketika melihat kapal barang GT (gross ton) 88 GT tersebut berada dalam keadaan lego jangkar pada pukul 10.00 Wita, tim pun mendekat. Adapun jarak KLM Fangky lego jangkar dari daratan kurang kebih 250 meter, sehingga petugas menggunakan sekoci sebagai alat transportasi. Pada pukul 10.15 Wita, KN SAR Puntadewa beserta tim Rescue dan awak kapal berangkat kembali menuju Pelabuhan Wuring Maumere dan sampai di sana pada pukul 14.10 Wita.
Sudayana mengaku bersyukur pelaksanaan operasi SAR oleh Tim SAR Gabungan berjalan dengan aman dan lancar berkat koordinasi yang baik. Dia pun berterima kasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan atas keberhasilan dalam melaksanakan operasi SAR.
"Tim gabungan melihat KLM Fangky dalam keadaan lego jangkar di perairan Desa Laka, Flores Timur, sehingga tim merapat ke KLM Fangky dan semua awak kapal yang berjumlah enam orang dalam keadaan selamat dan sehat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere I Putu Sudayana selaku SAR Mission Coordinator dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin.
Dia menjelaskan kapal tersebut berangkat dengan rute Tenau Kupang menuju Pelabuhan Wuring pada Minggu (5/12) pukul 03.30 Wita. Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere pun menerima informasi dari Kapten Kapal KLM Fangky pada pukul 04.00 Wita bahwa kapal mereka mengalami kerusakan mesin. Pada pukul 04.14 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere melakukan koordinasi dengan Potensi SAR yang ada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Muamere seperti Lanal Maumere dan Ditpolair Polda NTT.
Selanjutnya Tim Rescue Kansar Maumere berjumlah lima orang bersama 14 orang ABK KN SAR Puntadewa 250 berangkat menuju lokasi kejadian dengan menggunakan KN SAR Puntadewa 250 pada pukul 04.25 Wita.
Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian pada pukul 06.55 Wita dan langsung melakukan pencarian yang difokuskan ke arah timur seluas 3 NM. Pada pukul 08.30 Wita, Kepala Subseksie Operasi dan Siaga I Wayan Suwena selaku On Scene Coordination menerima informasi dari nelayan yang mencari ikan di sekitar lokasi kejadian bahwa KLM Fangky ditarik oleh beberapa kapal nelayan tradisional menuju perairan Desa Laka, Flores Timur pada pukul 05.30 Wita.
Ketika melihat kapal barang GT (gross ton) 88 GT tersebut berada dalam keadaan lego jangkar pada pukul 10.00 Wita, tim pun mendekat. Adapun jarak KLM Fangky lego jangkar dari daratan kurang kebih 250 meter, sehingga petugas menggunakan sekoci sebagai alat transportasi. Pada pukul 10.15 Wita, KN SAR Puntadewa beserta tim Rescue dan awak kapal berangkat kembali menuju Pelabuhan Wuring Maumere dan sampai di sana pada pukul 14.10 Wita.
Sudayana mengaku bersyukur pelaksanaan operasi SAR oleh Tim SAR Gabungan berjalan dengan aman dan lancar berkat koordinasi yang baik. Dia pun berterima kasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan atas keberhasilan dalam melaksanakan operasi SAR.
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021
Tags: