Jakarta (ANTARA News)- Faktor positif berlanjut mendukung rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi kembali menguat 20 poin, apalagi deflasi pada April diperkirakan akan kembali terjadi seperti bulan sebelumnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 20 poin menjadi Rp8.543 per dolar dari penutupan hari sebelumnya Rp8.563.

Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Senin mengatakan, rupiah diperkirakan akan terus menguat hingga mendekati level Rp8.500 per dolar.

Posisi rupiah saat ini sudah menembus level Rp8.550 per dolar dan hanya tinggal beberapa langkah saja untuk bisa ke arah sana, katanya.

Menurut dia, faktor-faktor positif yang mendorong rupiah kembali menguat antara lain, laporan kinerja emiten kuartal pertama yang positif dan perkiraan deflasi pada April memicu pelaku pasar membeli rupiah.

Kondisi ini juga didukung faktor positif data ekonomi AS yang memberikan keyakinan bahwa perbaikan ekonomi di AS mulai terlihat, katanya.

Rupiah, lanjut dia sangat berpeluang untuk bisa mencapai level Rp8.500 per dolar, namun cepat atau lambatnya rupiah ke posisi itu akan terlihat sepanjang pekan ini.

"Kami memperkirakan rupiah akan bisa ke level tersebut namun kemungkinan untuk mencapai level Rp8.500 per dolar AS tidak mudah," ucapnya.

Pelaku pasar asing, menurut dia selain bermain di pasar uang, mereka melakukan investasi dengan membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pasar Indonesia masih memberikan keuntungan yang lebih menarik ketimbang pasar lainnya, karena pelaku asing akan terus menempatkannya dana di pasar domestik dalam upaya mencari keuntungan yang lebih baik, ucapnya.

Ia mengatakan, pada Senin siang rupiah makin mendekati level Rp8.500 per dolar, setelah sempat menembus level Rp8.550 per dolar menjadi Rp8.543 per dolar.
(*)