Karanganyar (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan para santri di Pondok Pesantren Isy Karima, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu, menggelar doa bersama untuk keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.


Doa bersama untuk masyarakar Gunung Semeru itu dipimpin oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Isy Karima Ustad Syihabudin Abdul Muiz, sedangkan ratusan santri yang hadir, termasuk Gubernur Ganjar, mengamini doa itu.

"Ya Allah hari ini Gunung Semeru meletus, mudah-mudahan itu bukan tanda buruk bagi kami karena engkau murka pada bangsa kami. Jadikan musibah ini menjadi pengingat kami untuk semakin mendekat pada Engkau. Ya Allah, jadikan semua gunung-gunung bersahabat dengan kami, jangan Kau muntahkan lava dan seluruh api yang ada di bumi pada kami. Ya Allah dinginkan, Ya Allah tenteramkan, Ya Allah tenangkan," kata Ustad Syihabudin.

Ditemui usai doa bersama, Ganjar dan seluruh masyarakat Jateng, khususnya para santri di Pondok Pesantren Isy Karima, mendoakan seluruh masyarakat yang ada di sekitar Gunung Semeru agar semuanya selalu sehat, kuat dan tabah.

"Insya Alah kami siap membantu, tadi bersama para santri ikut mendoakan, mudah-mudahan ini bagian dari ekspresi kami bagaimana antarsesama kami peduli, antarsesama kami siap membantu dan saling mendoakan. Kami tadi mendoakan mudah-mudahan saudara-saudara di sekitar Gunung Semeru selalu sehat, kuat dan tabah," ujarnya.

Baca juga: Gunung Semeru meletus berdampak di satu kecamatan

Disinggung apakah dampak meletusnya Gunung Semeru sudah sampai ke Jateng, Ganjar mengaku belum menerima laporan, tapi biasanya BPBD Jateng selalu aktif berkomunikasi.

Baca juga: Sejarah letusan Gunung Semeru terekam sejak Tahun 1818

"Sampai saat ini belum, teman-teman BPBD sedang komunikasi. Biasanya, kejadian-kejadian yang umpamanya nanti membesar, komunikasi itu akan terjalin. Sampai hari ini yang ke saya belum ada laporan dampaknya sampai ke Jateng," katanya.

Baca juga: Puluhan warga alami luka bakar akibat letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas kemudian meletus yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 15.20 WIB.