Jakarta (ANTARA) - Menpora Zainudin Amali memastikan pemberian bonus tim Piala Thomas 2020 tidak ada kaitannya dengan desakan publik yang mendorong pemerintah agar menghadiahi para pemain karena telah membawa pulang trofi kejuaraan bulu tangkis beregu putra paling bergengsi itu ke Tanah Air setelah 19 tahun.

“(Pemberian bonus) ini bukan karena desakan publik karena kami telah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan, jadi kami benar-benar mengikuti rules,” kata Zainudin dalam jumpa pers secara virtual yang diikuti di Jakarta, Sabtu.

“Saya harus berhati-hati karena ini menyangkut keuangan negara. Saya tidak mau salah ternyata dalam aturan kita tidak cukup jelas (kategori pemberian bonus). Namun kami konsultasi dengan Kemenkeu terkait pemberian bonus ini, akhirnya kami memutuskan tim Piala Thomas akan diberikan bonus,” tambah dia.

“Mohon juga kepada publik atas kehati-hatian ini seolah-olah kami tidak ada perhatian, tidak ada apresiasi. Mohon pengertiannya karena yang akan diperiksa (BPK) adalah kami di Kemenpora.”

Baca juga: Pemerintah siapkan bonus untuk tim Piala Thomas

Desakan publik terutama dari atlet dan para penggemar bulu tangkis Indonesia bermunculan setelah pemain tunggal putra Jonatan Christie melalui media sosial Instagramnya mengunggah ulang foto dari akun resmi Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke gelembung Indonesia Badminton Festival di Bali.

Dalam unggahan di Instagram Story, Jonatan menambahkan kalimat, “Terima kasih pak sudah hadir, tapi jangan lupa ya pak…”

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Jojo itu sebelumnya menjawab pertanyaan salah satu pengikutnya di Instagram (followers) terkait bonus Piala Thomas.

Dalam unggahannya itu, Jojo menjawab, “Aduh gimana ini ya menjawabnya? Boleh bantu dijawab?” dengan menyebut akun pemain lainnya, termasuk Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, dan Rian Ardianto.

Padahal pemerintah sebelumnya tidak menjanjikan penghargaan apa pun kepada tim Piala Thomas seandainya mereka berhasil menjadi juara. Lagi pula, kejuaraan beregu seperti Piala Thomas tidak masuk dalam regulasi pemerintah tentang pemberian bonus kepada atlet.

Namun federasi bulu tangkis Indonesia PBSI telah menjanjikan bonus bagi para pemain. BNI selaku sponsor utama PBSI bahkan telah melakukan penyerahan bonus berupa dana pembinaan sebesar Rp5 miliar pada November lalu.

Baca juga: BNI serahkan bonus Rp5 miliar bagi timnas peraih Piala Thomas

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 1684 tahun 2015 tentang Persyaratan Pemberian Penghargaan Olahraga kepada Olahragawan, Pembina Olahraga, Tenaga Keolahragaan, dan Organisasi Olahraga diatur bahwa pemerintah akan memberikan bonus berupa uang atau barang bagi olahragawan yang memenuhi persyaratan.

Persyaratan yang dimaksud adalah meraih medali pada ajang SEA Games, ASEAN Para Games, Asian Games, Asian Para Games, dan Olimpiade serta Paralimpiade.

Selain itu, ada juga kategori untuk juara kejuaraan dunia maupun kejuaraan asia resmi single event untuk cabang olahraga Olimpiade, serta menjadi juara pada ajang Islamic Solidarity Games atau Asian Beach Games.

Namun aturan tersebut memang belum mengatur secara spesifik kejuaraan single event apa saja yang masuk dalam kategori pemberian bonus pemerintah.

Baca juga: Kemenangan Jojo bawa Indonesia juarai Piala Thomas
Baca juga: Presiden gembira Piala Thomas akhirnya kembali setelah 19 tahun