Kamboja dan Thailand Langgar Gencatan Senjata
30 April 2011 13:59 WIB
Tank Thailand berjalan di jalanan dekat perbatasan Kamboja-Thailand di Provinsi Surin, Kamis (28/4). Thailand telah mengirimkan pasukan ke wilayah sengketa di perbatasan dengan Kamboja setelah terjadi bentrokan di hari ketujuh dekat kuil Hindu berusia 12 abad, lapor jubir tentara Thailand. (FOTO ANTARA/REUTERS/Sukree Sukplang)
Phnom Penh (ANTARA News) - Baku tembak antara tentara Kamboja dan Thailand kembali terjadi, Sabtu dini hari, di wilayah perbatasan sengketa dekat kuil abad ke-13 Ta Krabei di provinsi Oddar Meanchey, kata seorang komandan lapangan.
"Pertempuran dimulai kembali pagi ini pada sekitar pukul 04.00 waktu setempat di kuil Ta Krabei, tentara Thailand yang melakukan tembakan pertama," kata Wakil Komandan Unit Artileri, Suos Sothea, kepada Xinhua melalui telepon dari arena pertempuran.
"Tentara Thailand membuka tembakan senjata ringan, roket dan artileri ke arah pasukan kami. Kami juga menembak untuk mempertahankan wilayah kami, namun belum menggunakan senjata berat untuk menyerang balik," katanya.
Ia mengatakan masih terlalu dini untuk melaporkan korban tewas dalam bentrokan terbaru itu.
Pertempuran kembali terjadi meskipun kedua pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah konflik yang menyebabkan tewasnya delapan warga Kamboja dan tujuh tentara beserta satu warga sipil Thailand selama delapan hari terakhir.
Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan tentara Thailand berkeinginan untuk menguasai kuil Ta Krabei dan kuil Ta Mon, yang terletak 150 kilometer di barat Kuil Preah Vihear, yang merupakan titik awal dari konflik perbatasan kedua negara tetangga itu sejak terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2008.
(KR-PPT/S008)
"Pertempuran dimulai kembali pagi ini pada sekitar pukul 04.00 waktu setempat di kuil Ta Krabei, tentara Thailand yang melakukan tembakan pertama," kata Wakil Komandan Unit Artileri, Suos Sothea, kepada Xinhua melalui telepon dari arena pertempuran.
"Tentara Thailand membuka tembakan senjata ringan, roket dan artileri ke arah pasukan kami. Kami juga menembak untuk mempertahankan wilayah kami, namun belum menggunakan senjata berat untuk menyerang balik," katanya.
Ia mengatakan masih terlalu dini untuk melaporkan korban tewas dalam bentrokan terbaru itu.
Pertempuran kembali terjadi meskipun kedua pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah konflik yang menyebabkan tewasnya delapan warga Kamboja dan tujuh tentara beserta satu warga sipil Thailand selama delapan hari terakhir.
Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan tentara Thailand berkeinginan untuk menguasai kuil Ta Krabei dan kuil Ta Mon, yang terletak 150 kilometer di barat Kuil Preah Vihear, yang merupakan titik awal dari konflik perbatasan kedua negara tetangga itu sejak terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2008.
(KR-PPT/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: