UIN Datokarama tingkatkan peran perempuan Sigi sebagai agen perdamaian
4 Desember 2021 12:50 WIB
Kepala Pusat Studi Gender UIN Datokarama Dr Rustina pada workshop peran perempuan sebagai penguat moderasi beragama dan kebangsaan, di Sigi, Sabtu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, meningkatkan peran perempuan di kabupaten tersebut sebagai agen perdamaian, dan kerukunan beragama.
"Perempuan juga memiliki peran untuk peningkatan kualitas perdamaian dan kerukunan beragama," kata Kepala Pusat Studi Gender UIN Datokarama Dr Rustina, di Sigi, Sabtu.
Peningkatan peran dan kapasitas perempun Sigi, dilakukan oleh Pusat Studi Gender UIN Datokarama lewat kegiatan workshop peran perempuan sebagai penguat moderasi beragama dan kebangsaan, berlangsung di kampus dua perguruan tinggi negeri tersebut, di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.
UIN Datokarama menghadirkan 100 perempuan Sigi yang berasal dari Desa Loru dan Desa Pombewe untuk dilatih menjadi agen perdamaian dalam konteks keberagamaan.
Penguatan pemahaman perempuan Sigi tentang konsep moderasi beragama, menjadi satu pendekatan yang dilakukan oleh UIN Datokarama dalam meningkatkan kualitas perdamaian dan kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Sigi.
Rustina mengemukakan perempuan dapat berperan memberikan pemahaman dan pendidikan kepada anggota keluarganya tentang pentingnya nilai-nilai persaudaraan antar-sesama manusia.
"Dalam konteks itu, perempuan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya saling menghargai antar-sesama manusia tanpa melihat latar belakang apapun," ujar Rustina.
Perempuan Sigi, sebut Rustina, juga dapat berperan menyosialisasikan kepada anggota keluarganya mengenai pentingnya tidak saling memaksakan kehendak dalam konteks beragama.
"Hal ini dapat dilakukan perempuan dari lingkungan rumah tangga," sebut Rustina.
Sementara itu Ketua LP2M UIN Datokarama Drs Iskandar M.Si menjelaskan moderasi beragama atau cara beragama yang mengantar penganut agama menjadi seorang pendamai.
"Karena moderasi agama mengajarkan tentang cara beragama yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan," ungkap Iskandar.
Sigi, kata dia, menjadi satu wilayah sasaran penguatan moderasi beragama untuk peningkatan kualitas perdamaian, seiring dengan rentannya daerah itu terhadap konflik dan kekerasan.
"Maka UIN Datokarama berupaya membantu pemerintah daerah dengan mengoptimalkan pembinaan dan peningkatan kapasitas masyarakat untuk menjadi agen perdamaian dalam konteks keberagamaan," sebut Iskandar.
Baca juga: UIN Datokarama: Mahasiswa penerima KIP harus selesai tepat waktu
Baca juga: Rektor UIN Palu: Masyarakat jangan terpengaruh dengan ujaran kebencian
Baca juga: Sulteng minta OPD terapkan strategi kesiapsiagaan berbasis gender
"Perempuan juga memiliki peran untuk peningkatan kualitas perdamaian dan kerukunan beragama," kata Kepala Pusat Studi Gender UIN Datokarama Dr Rustina, di Sigi, Sabtu.
Peningkatan peran dan kapasitas perempun Sigi, dilakukan oleh Pusat Studi Gender UIN Datokarama lewat kegiatan workshop peran perempuan sebagai penguat moderasi beragama dan kebangsaan, berlangsung di kampus dua perguruan tinggi negeri tersebut, di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.
UIN Datokarama menghadirkan 100 perempuan Sigi yang berasal dari Desa Loru dan Desa Pombewe untuk dilatih menjadi agen perdamaian dalam konteks keberagamaan.
Penguatan pemahaman perempuan Sigi tentang konsep moderasi beragama, menjadi satu pendekatan yang dilakukan oleh UIN Datokarama dalam meningkatkan kualitas perdamaian dan kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Sigi.
Rustina mengemukakan perempuan dapat berperan memberikan pemahaman dan pendidikan kepada anggota keluarganya tentang pentingnya nilai-nilai persaudaraan antar-sesama manusia.
"Dalam konteks itu, perempuan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya saling menghargai antar-sesama manusia tanpa melihat latar belakang apapun," ujar Rustina.
Perempuan Sigi, sebut Rustina, juga dapat berperan menyosialisasikan kepada anggota keluarganya mengenai pentingnya tidak saling memaksakan kehendak dalam konteks beragama.
"Hal ini dapat dilakukan perempuan dari lingkungan rumah tangga," sebut Rustina.
Sementara itu Ketua LP2M UIN Datokarama Drs Iskandar M.Si menjelaskan moderasi beragama atau cara beragama yang mengantar penganut agama menjadi seorang pendamai.
"Karena moderasi agama mengajarkan tentang cara beragama yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan," ungkap Iskandar.
Sigi, kata dia, menjadi satu wilayah sasaran penguatan moderasi beragama untuk peningkatan kualitas perdamaian, seiring dengan rentannya daerah itu terhadap konflik dan kekerasan.
"Maka UIN Datokarama berupaya membantu pemerintah daerah dengan mengoptimalkan pembinaan dan peningkatan kapasitas masyarakat untuk menjadi agen perdamaian dalam konteks keberagamaan," sebut Iskandar.
Baca juga: UIN Datokarama: Mahasiswa penerima KIP harus selesai tepat waktu
Baca juga: Rektor UIN Palu: Masyarakat jangan terpengaruh dengan ujaran kebencian
Baca juga: Sulteng minta OPD terapkan strategi kesiapsiagaan berbasis gender
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: