Kematian Akibat Tornado Capai 321, Paling Mematikan Ketiga di AS
30 April 2011 05:56 WIB
Seorang wanita berdiri di tengah kehancuran yang terjadi setelah terjangan tornado di Tuscaloosa, Alabama, Kamis (28/4). Tornado dan badai mematikan menerpa tujuh wilayah negara bagian selatan AS, menewaskan 295 warga dan menyebabkan kerugian jutaan rupiah dalam sejarah angin puyuh mematikan. (FOTO ANTARA/REUTERS/Lee Celano )
Washington (ANTARA News/AFP) - Korban tewas karena serangkaian tornado meningkat menjadi 321, Jumat, membuat badai dahsyat itu badai paling mematikan ketiga dalam sejarah Amerika Serikat dan yang terburuk dalam hampir 80 tahun.
Jumlah kematian terkait tornado yang telah dikonfirmasi di Alabama, negara yang paling buruk dilanda badai, meningkat menjadi 228 pada Jumat, menjadikan jumlan kematian seluruhnya akibat tornado sebanyak 321 di semua negara bagian.
Selain di Alabama, badai menyebabkan 34 tewas di Tennessee, 33 di Mississippi, 15 di Georgia, enam di Arkansas, dan lima di Virginia, menurut beberapa pejabat negara bagian.
Itu adalah yang paling mematikan dari serangkaian angin puyuh sejak 332 orang tewas pada 21 Maret 1932 dalam bencana yang dikenal sebagai letusan tormado Deep Shout.
Pecahnya tornado di tiga negara bagian yang sangat besar Maret 1925 menyebabkan 747 orang tewas, demikian AFP melaporkan. (S008/AK/K004)
Jumlah kematian terkait tornado yang telah dikonfirmasi di Alabama, negara yang paling buruk dilanda badai, meningkat menjadi 228 pada Jumat, menjadikan jumlan kematian seluruhnya akibat tornado sebanyak 321 di semua negara bagian.
Selain di Alabama, badai menyebabkan 34 tewas di Tennessee, 33 di Mississippi, 15 di Georgia, enam di Arkansas, dan lima di Virginia, menurut beberapa pejabat negara bagian.
Itu adalah yang paling mematikan dari serangkaian angin puyuh sejak 332 orang tewas pada 21 Maret 1932 dalam bencana yang dikenal sebagai letusan tormado Deep Shout.
Pecahnya tornado di tiga negara bagian yang sangat besar Maret 1925 menyebabkan 747 orang tewas, demikian AFP melaporkan. (S008/AK/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: