Leani Ratri berharap lebih banyak turnamen bagi atlet disabilitas
3 Desember 2021 23:02 WIB
Pebulu tangkis disabilitas Leani Ratri dalam diskusi "Perempuan Dalam Olahraga di ASEAN" yang digelar di kantor ASEAN di Jakarta, Jumat (3/12/2021). (ANTARA/Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis disabilitas Leani Ratri Oktila berharap turnamen yang diperuntukkan bagi atlet disabilitas sama banyaknya seperti penyelenggaraan kejuaraan olahraga atlet non-disabilitas.
"Kami para atlet disabilitas saat ini masih iri dengan teman-teman atlet non-disabilitas, yang kita bisa lihat di media bagaimana padatnya kegiatan setiap atlet non-disabilitas untuk mengikuti kejuaraan," ujar Leani dalam diskusi "Perempuan Dalam Olahraga di ASEAN" yang digelar di kantor ASEAN di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan pada masa pandemi COVID-19, sejumlah kejuaraan para bulu tangkis harus dibatalkan. Padahal atlet-atlet sangat membutuhkan turnamen untuk mengasah kemampuan menghadapi agenda-agenda besar.
Leani berharap peringatan Hari Disabilitas Internasional ini menjadi momentum bagi pihak-pihak terkait agar lebih memperhatikan kondisi para atlet disabilitas, utamanya perlakuan yang sama dengan non-disabilitas.
"Dengan adanya hari disabilitas internasional saya merasa bahwa teman-teman disabilitas merasa diapresiasi karena keberadaan teman-teman disabilitas sudah disamaratakan atau penyetaraan bagi disabilitas dan non-disabilitas," kata Leani.
Baca juga: Leani Ratri atlet para-badminton putri terbaik 2021
Hari Disabilitas Internasional adalah peringatan internasional yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Selain untuk mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas melalui olahraga, Talkshow yang digelar ASEAN tersebut juga membahas isu-isu seperti kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan, perlindungan perempuan dan anak perempuan dalam olahraga, yang merupakan bagian dari Kampanye #WeScore ASEAN.
ASEAN menunjuk sepuluh atlet dan sport officials terkemuka sebagai Duta Olahraga Wanita ASEAN, salah satunya Leani, sebagai perwakilan dari Indonesia.
Para duta besar akan menggunakan pengaruh mereka untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui olahraga, di seluruh kawasan dan menyebarkan pesan penyemangat kepada Komunitas ASEAN.
Selain Leani, deretan Duta Olahraga Wanita ASEAN antara lain HRH Princess 'Azemah Ni'matul Bolkiah (atlet polo dari Brunei Darussalam), Sokha Pov (atlet bela diri tradisional dari Kamboja), Soulamphone Kerdla (kepala pelatih tim renang nasional Laos) dan Farah Ann Abdul Hadi (pesenam Malaysia).
Ada pula Soe Soe Myar (atlet taekwondo dan wasit asal Myanmar), Hidilyn Diaz (atlet angkat besi Filipina), Amita Berthier (pemain anggar Singapura), Panikpak Wongpattanakit (atlet taekwondo dari Thailand) dan Tuyet Van Chau (atlet taekwondo dari Vietnam).
Baca juga: Haornas, Leani harap atlet disabilitas dapat kesetaraan publikasi
Baca juga: Indonesia kirim 35 atlet ke Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain
Baca juga: Menelisik potensi penyandang disabilitas di pentas olahraga
"Kami para atlet disabilitas saat ini masih iri dengan teman-teman atlet non-disabilitas, yang kita bisa lihat di media bagaimana padatnya kegiatan setiap atlet non-disabilitas untuk mengikuti kejuaraan," ujar Leani dalam diskusi "Perempuan Dalam Olahraga di ASEAN" yang digelar di kantor ASEAN di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan pada masa pandemi COVID-19, sejumlah kejuaraan para bulu tangkis harus dibatalkan. Padahal atlet-atlet sangat membutuhkan turnamen untuk mengasah kemampuan menghadapi agenda-agenda besar.
Leani berharap peringatan Hari Disabilitas Internasional ini menjadi momentum bagi pihak-pihak terkait agar lebih memperhatikan kondisi para atlet disabilitas, utamanya perlakuan yang sama dengan non-disabilitas.
"Dengan adanya hari disabilitas internasional saya merasa bahwa teman-teman disabilitas merasa diapresiasi karena keberadaan teman-teman disabilitas sudah disamaratakan atau penyetaraan bagi disabilitas dan non-disabilitas," kata Leani.
Baca juga: Leani Ratri atlet para-badminton putri terbaik 2021
Hari Disabilitas Internasional adalah peringatan internasional yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Selain untuk mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas melalui olahraga, Talkshow yang digelar ASEAN tersebut juga membahas isu-isu seperti kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan, perlindungan perempuan dan anak perempuan dalam olahraga, yang merupakan bagian dari Kampanye #WeScore ASEAN.
ASEAN menunjuk sepuluh atlet dan sport officials terkemuka sebagai Duta Olahraga Wanita ASEAN, salah satunya Leani, sebagai perwakilan dari Indonesia.
Para duta besar akan menggunakan pengaruh mereka untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui olahraga, di seluruh kawasan dan menyebarkan pesan penyemangat kepada Komunitas ASEAN.
Selain Leani, deretan Duta Olahraga Wanita ASEAN antara lain HRH Princess 'Azemah Ni'matul Bolkiah (atlet polo dari Brunei Darussalam), Sokha Pov (atlet bela diri tradisional dari Kamboja), Soulamphone Kerdla (kepala pelatih tim renang nasional Laos) dan Farah Ann Abdul Hadi (pesenam Malaysia).
Ada pula Soe Soe Myar (atlet taekwondo dan wasit asal Myanmar), Hidilyn Diaz (atlet angkat besi Filipina), Amita Berthier (pemain anggar Singapura), Panikpak Wongpattanakit (atlet taekwondo dari Thailand) dan Tuyet Van Chau (atlet taekwondo dari Vietnam).
Baca juga: Haornas, Leani harap atlet disabilitas dapat kesetaraan publikasi
Baca juga: Indonesia kirim 35 atlet ke Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain
Baca juga: Menelisik potensi penyandang disabilitas di pentas olahraga
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: