Jakarta (ANTARA/JACX) - Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang di sejumlah kementerian dan lembaga pada November-Desember 2021 memunculkan kabar lain di media sosial dan grup-grup berbagi pesan WhatsApp.

Salah satu pengguna Facebook, pada November, mengunggah tangkapan layar pesan grup WhatsApp berisi berita tentang jutaan warga negara China mengikuti tes PNS.

Tautan berita yang dibagikan itu berjudul 1,4 juta warga China ikut tes PNS 2021.

Pesan berisi berita itu juga dibubuhkan narasi sebagai berikut:
"Astagfirullah warga china dikasih kesempatan utk jadi PNS, padahal rakyat Indonesia sendiri masih banyak ngaggur !
Yaa Allah cabutlah dan runtuhkanlah segera rezim ini"


Namun, apakah benar Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada warga negara China untuk menjadi pegawai negeri sipil di Tanah Air?
Pesan berantai hoaks yang menyebut Indonesia memberikan kesempatan kepada warga China untuk menjadi pegawai negeri sipil. (WhatsApp)


Penjelasan:
Penelusuran ANTARA, berita yang ditautkan dalam pesan di grup WhatsApp itu merupakan berita dari JPNN berjudul "1,4 Juta Warga China Ikut Tes PNS 2021, Persaingan Superketat".

Berita JPNN itu bersumber dari berita ANTARA dengan judul "1,4 juta warga China berebut 31.200 posisi lowongan PNS" yang dipublikasikan pada Senin 29 November 2021.

Berita laporan Kepala Biro Beijing Kantor Berita ANTARA M. Irfan Ilmie itu berisi tentang jutaan warga China yang harus bersaing ketat memperebutkan 31.200 posisi sebagai pegawai negeri pada 2021 di Negeri Panda itu.

Para pelamar yang mengikuti tes di beberapa tempat, seperti Beijing, Shanghai, dan Jiangsu.

Dengan demikian klaim bahwa Indonesia memberi kesempatan kepada warga negara China untuk menjadi pegawai negeri sipil merupakan hoaks karena isi berita berbeda dengan narasi yang disematkan.

Klaim: Indonesia beri kesempatan warga China jadi PNS
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! PNS bakal dihilangkan 10 tahun lagi

Baca juga: 1.240 peserta ikut seleksi kompetensi SKB CPNS di Jakarta Selatan

Baca juga: Kepala BKN:ASN jangan berhenti ikuti pembinaan hingga pensiun