Tim psikolog Dinsos OKU pantau kondisi kejiwaan anak korban pembunuhan
3 Desember 2021 19:13 WIB
Anggota Polsek Peninjauan bersama tim psikolog Dinas Sosial OKU memantau kondisi kejiwaan anak korban pembunuhan sadis, Jumat (3/12/2021). ANTARA/Edo Purmana.
Baturaja (ANTARA) - Tim psikolog dari Dinas Sosial Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan melakukan pemantauan terhadap kondisi kejiwaan dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban pembunuhan sadis untuk memastikan dalam keadaan baik.
"Untuk hasil pemantauan sementara anak bernama Clara (17) dan Chika (8) masih mengalami depresi sejak peristiwa tragis tersebut terjadi pada pekan lalu," kata Ketua Tim Psikolog Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Rasyid di Baturaja, Jumat.
Dia mengatakan, sejak kedua orang tuanya dibunuh secara sadis dua anak yatim piatu ini lebih sering menyendiri dari keramaian.
Perubahan prilaku pada kedua bocah warga Desa Bunglai, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya tersebut dikhawatirkan mengganggu kejiwaannya sehingga perlu pendampingan agar kondisi jiwa anak tersebut kembali normal seperti sediakala.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kedua anak tersebut guna menghilangkan trauma agar mereka dapat kembali beradaptasi dengan warga sekitar.
"Sangat wajar jika anak mengalami depresi karena kedua orang tuanya dibunuh secara sadis di depan mata mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Peninjauan, AKP Indra Wilis menambahkan pascaperistiwa pembunuhan itu terjadi situasi di wilayah hukum setempat masih aman dan kondusif.
Dia menjelaskan, Clara dan Chika itu sendiri merupakan anak dari pasangan Endang dan Erni yang dibunuh bersama tiga korban lainnya oleh tersangka OT, warga setempat yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Tersangka OT sendiri ditangkap di hari setelah membunuh lima orang warga yang diketahui tinggal sekampung dengan pelaku di Kampung I, Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU pada Jumat (26/11) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Pasangan suami istri ini dibunuh secara membabi buta setelah pelaku menghabisi nyawa tiga korban lainnya yaitu Sari (45), Ikrom (45) dan Hendri (33) warga setempat menggunakan senjata tajam jenis pisau," ujarnya.
Baca juga: Polisi periksa kejiwaan pelaku pembunuhan sadis di OKU Sumsel
Baca juga: Polres OKU Timur Sumsel meluncurkan aplikasi Amani
Baca juga: Kementerian BUMN bagikan bantuan modal tanpa agunan di OKU Selatan
"Untuk hasil pemantauan sementara anak bernama Clara (17) dan Chika (8) masih mengalami depresi sejak peristiwa tragis tersebut terjadi pada pekan lalu," kata Ketua Tim Psikolog Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Rasyid di Baturaja, Jumat.
Dia mengatakan, sejak kedua orang tuanya dibunuh secara sadis dua anak yatim piatu ini lebih sering menyendiri dari keramaian.
Perubahan prilaku pada kedua bocah warga Desa Bunglai, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya tersebut dikhawatirkan mengganggu kejiwaannya sehingga perlu pendampingan agar kondisi jiwa anak tersebut kembali normal seperti sediakala.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kedua anak tersebut guna menghilangkan trauma agar mereka dapat kembali beradaptasi dengan warga sekitar.
"Sangat wajar jika anak mengalami depresi karena kedua orang tuanya dibunuh secara sadis di depan mata mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Peninjauan, AKP Indra Wilis menambahkan pascaperistiwa pembunuhan itu terjadi situasi di wilayah hukum setempat masih aman dan kondusif.
Dia menjelaskan, Clara dan Chika itu sendiri merupakan anak dari pasangan Endang dan Erni yang dibunuh bersama tiga korban lainnya oleh tersangka OT, warga setempat yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Tersangka OT sendiri ditangkap di hari setelah membunuh lima orang warga yang diketahui tinggal sekampung dengan pelaku di Kampung I, Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU pada Jumat (26/11) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Pasangan suami istri ini dibunuh secara membabi buta setelah pelaku menghabisi nyawa tiga korban lainnya yaitu Sari (45), Ikrom (45) dan Hendri (33) warga setempat menggunakan senjata tajam jenis pisau," ujarnya.
Baca juga: Polisi periksa kejiwaan pelaku pembunuhan sadis di OKU Sumsel
Baca juga: Polres OKU Timur Sumsel meluncurkan aplikasi Amani
Baca juga: Kementerian BUMN bagikan bantuan modal tanpa agunan di OKU Selatan
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: