87 SLB Sulsel meriahkan Hari Disabilitas Internasional
3 Desember 2021 19:06 WIB
Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina memberikan sambutan pada peringatan Hari Disabilitas Internasional tingkat provinsi Sulsel di Makassar, Jumat,(3/12/2021). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel.
Makassar (ANTARA) - Siswa dari 87 sekolah luar biasa (SLB) negeri dan swasta di Sulawesi Selatan hadir memeriahkan peringatan Hari Disabilitas Internasional tingkat Provinsi Sulsel di Makassar, Jumat.
Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan karena melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dan para orang tua mereka.
Ia juga memberikan semangat kepada para orang tua dan guru, agar tetap sabar dan ikhlas membimbing anak-anak istimewa tersebut.
"Ingat, tidak ada produk cacat dari Allah SWT. Semua ciptaannya sempurna. Sebagai orang tua, tetap sabar dan ikhlas mendampingi dan mendidik anak-anak kita, agar menjadi anak yang mandiri dan memiliki masa depan," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong Kemensos penuhi hak penyandang disabilitas
Baca juga: Cigna donasi tangan palsu, bangkitkan kaum disabilitas agar produktif
Di PKK, kata Naoemi, Pokja 1 dan 2 menangani pendidikan dan keterampilan serta pola pengasuhan anak. Karena itu, fasilitasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus harus dimasukkan sebagai program kerja di tahun 2022 mendatang, bersinergi dengan OPD.
"Ke depan, kami akan memberikan ruang atau fasilitasi lebih luas lagi untuk anak disabilitas. Anak-anak kita ini butuh perhatian, dan jangan dibeda-bedakan," pesan isteri Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini.
Naoemi mengaku tersentuh dengan sambung ayat Al Quran yang ditampilkan oleh anak-anak tunanetra. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi bahan introspeksi diri bagi mereka yang normal.
"Mereka yang punya kekurangan, sangat fasih dan hafal Al Qur'an. Kenapa kita yang normal tidak? Ini harus jadi bahan introspeksi, termasuk untuk diri saya pribadi. Anak-anak kita harus diberi semangat," tuturnya.
Sementara, Plt. Gubernur Sulsel yang diwakili Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Imran Jausy mengatakan acara ini harus dijadikan momentum untuk menegaskan kembali bagaimana perlindungan terhadap penyandang disabilitas. Ia pun berharap, masyarakat lebih peduli terhadap anak disabilitas.
"Penyandang disabilitas juga memiliki akses dan ruang yang lapang dalam mengakses pendidikan, kesehatan dan pekerjaan," ujarnya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Provinsi Sulsel diisi dengan Festival Anak Disabilitas, yang diikuti 87 SLB negeri dan swasta dari 24 kabupaten kota.
Acara diisi dengan pameran, lomba menyanyi lagu daerah, peragaan busana, tari kreasi, baca puisi, dan lomba mewarnai. Seluruh pembawa acara dalam kegiatan ini merupakan penyandang disabilitas.*
Baca juga: Pemerintah terus dorong vaksinasi untuk penyandang disabilitas
Baca juga: Pelatihan bisnis digital Shopee jadi oase bagi teman tuli
Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan karena melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dan para orang tua mereka.
Ia juga memberikan semangat kepada para orang tua dan guru, agar tetap sabar dan ikhlas membimbing anak-anak istimewa tersebut.
"Ingat, tidak ada produk cacat dari Allah SWT. Semua ciptaannya sempurna. Sebagai orang tua, tetap sabar dan ikhlas mendampingi dan mendidik anak-anak kita, agar menjadi anak yang mandiri dan memiliki masa depan," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong Kemensos penuhi hak penyandang disabilitas
Baca juga: Cigna donasi tangan palsu, bangkitkan kaum disabilitas agar produktif
Di PKK, kata Naoemi, Pokja 1 dan 2 menangani pendidikan dan keterampilan serta pola pengasuhan anak. Karena itu, fasilitasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus harus dimasukkan sebagai program kerja di tahun 2022 mendatang, bersinergi dengan OPD.
"Ke depan, kami akan memberikan ruang atau fasilitasi lebih luas lagi untuk anak disabilitas. Anak-anak kita ini butuh perhatian, dan jangan dibeda-bedakan," pesan isteri Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini.
Naoemi mengaku tersentuh dengan sambung ayat Al Quran yang ditampilkan oleh anak-anak tunanetra. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi bahan introspeksi diri bagi mereka yang normal.
"Mereka yang punya kekurangan, sangat fasih dan hafal Al Qur'an. Kenapa kita yang normal tidak? Ini harus jadi bahan introspeksi, termasuk untuk diri saya pribadi. Anak-anak kita harus diberi semangat," tuturnya.
Sementara, Plt. Gubernur Sulsel yang diwakili Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Imran Jausy mengatakan acara ini harus dijadikan momentum untuk menegaskan kembali bagaimana perlindungan terhadap penyandang disabilitas. Ia pun berharap, masyarakat lebih peduli terhadap anak disabilitas.
"Penyandang disabilitas juga memiliki akses dan ruang yang lapang dalam mengakses pendidikan, kesehatan dan pekerjaan," ujarnya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Provinsi Sulsel diisi dengan Festival Anak Disabilitas, yang diikuti 87 SLB negeri dan swasta dari 24 kabupaten kota.
Acara diisi dengan pameran, lomba menyanyi lagu daerah, peragaan busana, tari kreasi, baca puisi, dan lomba mewarnai. Seluruh pembawa acara dalam kegiatan ini merupakan penyandang disabilitas.*
Baca juga: Pemerintah terus dorong vaksinasi untuk penyandang disabilitas
Baca juga: Pelatihan bisnis digital Shopee jadi oase bagi teman tuli
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: