Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung mendorong percepatan pelaksanaan industri halal di Indonesia dengan melakukan sejumlah kajian bersama sejumlah akademi dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Persebaran produk industri yang telah terjamin halal menjadi penting, karena Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya Muslim," kata Koordinator Program Studi Teknologi Ilmu Pertanian (TIP) ITERA, Endo Pebri Dani Putra, dalam keterangan, di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan bahwa guna melaksanakan hal tersebut pemerintah pun telah mengatur Jaminan Produk Halal (JPH) melalui Undang Undang No 33 Tahun 2014, namun, setelah tujuh tahun diundangkan, kesadaran masyarakat mengenai produk halal (halal awareness) dinilai masih rendah.

"Atas dasar tersebut, kelompok keilmuan Prodi Teknologi Industri Pertanian (TIP) telah menyelenggarakan dua kali webinar tentang pengkajian halal industri di Indonesia dengan menghadirkan pelaku industri nasional dan akademisi berbagai kampus di Indonesia, Belanda, Malaysia, dan Filipina," katanya.

Ia berharap dengan melakukan kajian bersama dengan sejumlah akademisi dari berbagai kampus itu dapat memberikan manfaat bagi pengembangan industri halal dan masyarakat dalam memilih produk yang halal.

"Pada dasarnya Itera pun siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam mengiplementasikan Undang-undang JPH, sehingga kesadaran masyarakat akan pentingya produk halal meningkat," katanya.

Ia menambahkan guna mendukung dan menumbuhkembangkan Industri halal ITERA saat ini sedang membangun pusat halal di Provinsi Lampung.

"Ya, kami sedang membangun pusat halal dan ITERA telah memiliki enam dosen yang bersertifikasi sebagai penyelia halal," demikian Endo Pebri Dani Putra.

Baca juga: Surveyor Indonesia - MUI bekerjasama wujudkan komitmen industri halal

Baca juga: DPR kawal terwujudnya Indonesia jadi pusat industri halal dunia

Baca juga: Menperin: Saatnya Indonesia jadi pusat produsen halal dunia

Baca juga: BI: Indonesia merupakan pasar terbesar makanan halal di dunia