Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pemangku kepentingan dan seluruh entitas bisnis memiliki peran dalam pengelolaan lingkungan untuk memastikan tercapainya upaya bersama mencegah peningkatan kerusakan lingkungan.

Berbicara dalam Forum Business for the Environment di Jakarta, Kamis siang, Kepala Negara mengatakan, pemerintah tidak bisa berperan sendiri dalam upaya-upaya mengatasi perubahan iklim dan mencegah kerusakan lingkungan, dan entitas bisnis dapat berperan bersama untuk hal tersebut.

"Untuk mengamankan iklim kita pada masa mendatang, diperlukan skema besar yang melibatkan kebijakan pemerintah, kerja sama internasional, inisiatif pelaku pasar, inovasi teknologi, partisipasi masyarakat sipil dan kerja sama perusahaan," kata Presiden.

Ia menambahkan, "Ini sebabnya, anda sebagai pimpinan industri dapat memberikan kontribusi secara signifikan. Tidak perlu menunggu sampai ada kesepakatan multilateral yang menghasilkan kesepakatan baru di bidang iklim."

Kepala Negara mencontohkan, pengusaha di bidang industri teknologi dapat memberikan kontribusi dengan menghasilkan produk yang tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil, sementara pengusaha di bidang konstruksi dan desain dapat memberikan kontribusi dengan membangun gedung yang menggunakan teknologi ramah lingkungan.

"Kita memiliki pengusaha di bidang kehutanan, pertanian, dan industri makanan yang bisa berbagi upaya terbaik untuk manajemen pengelolaan pertanian dan kehutanan. Bersama-sama antara sektor privat dan sektor publik bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut," tegasnya.

Senada dengan Presiden Yudhoyono, Administratur Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP) Helen Clark mengatakan tren di masyarakat saat ini adalah lebih menyukai produk-produk dari perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan mendorong perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

"Kita memerlukan solusi yang lebih banyak dalam skala yang lebih besar untuk planet kita. Keberhasilan terhadap sesuatu hal kerap kali diawali dengan transformasi," katanya.

Mantan PM New Zealand 1999-2008 tersebut mengatakan, dengan komitmen yang kuat terhadap keberlangsungan lingkungan, perusahaan-perusahaan akan terus mendapatkan keuntungan dan memiliki peluang bisnis yang lebih baik.

Helen juga mengatakan, kebijakan pemerintah yang kuat terkait lingkungan dengan segala aspeknya juga akan mampu memberikan jawaban terhadap masalah iklim dan lingkungan yang saat ini tengah dihadapi secara global.

Acara Business for the Environment salah satunya digagas oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Lingkungan Hidup. Acara itu dihadiri oleh ratusan pengusaha Indonesia dan pengusaha asal luar negeri, pertemuan itu diharapkan dapat menjadi sarana bertukar pengalaman dalam menjalankan bisnis yang berwawasan dan ramah lingkungan.

Hadir mendampingi Presiden, Ketua BKPM Gita Wirjawan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Gubernur DKI Fauzi Bowo dan sejumlah pejabat lain.
(P008)