ISD: Penerapan teknologi informasi kunci pertumbuhan sektor jasa
2 Desember 2021 22:39 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (3/2/2021). Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menunjuk Pulau Batam menjadi percontohan sistem National Logistik Ecosystem (NLE) melalui Batam Logistic Ecosystem (BLE), platform digitalisasi yang mempertemukan importir/eksportir dengan penyedia jasa logistik dan mempermudah proses perizinan hingga pembayaran logistik. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Lmo/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Pengaruh perkembangan dan penerapan teknologi informasi menjadi sangat besar dan menjadi kunci pertumbuhan sektor jasa. "Sebagai sektor yang berkontribusi 55 persen dari PDB, maka peran sektor jasa dalam pemulihan ekonomi nasional sangatlah sentral," kata Devi Ariyani, Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue (ISD) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sektor jasa mulai 2021 menunjukkan pertumbuhan signifikan karena ditopang oleh perkembangan teknologi informasi, setelah pada 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 1,77 persen.
Devi menjelaskan, tiga hal penting terkait penerapan teknologi informasi di masa pandemi COVID-19.
Pertama, hadirnya perkembangan teknologi membuka peluang sektor jasa untuk meningkatkan transaksi bisnis seperti halnya jasa kesehatan dan pendidikan.
Kedua, inovasi dan adopsi teknologi di berbagai bidang jasa perlu dilakukan karena akan mendorong pertumbuhan dan ekspansi.
Ketiga, perlu investasi untuk penerapan teknologi informasi yang berkembang untuk memudahkan akses, meningkatkan kualitas, meningkatkan daya saing, dan efisiensi berusaha.
“Inovasi dan investasi saja tidak cukup, tetap diperlukan satu reformasi kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sektor jasa," ujar Devi.
Ia menjelaskan bahwa sektor jasa perdagangan mendapatkan angin segar dengan pesatnya adaptasi masyarakat pada perdagangan daring.
Laporan Facebook dan Baik Company (2020) menunjukkan barang yang dikonsumsi oleh konsumen Indonesia meningkat 40 persen dibandingkan tahun 2019, sedangkan jumlah online shops yang dikunjungi meningkat sebesar 30 persen.
Secara keseluruhan, jumlah konsumen digital di Indonesia bertambah 35 juta dibandingkan 2018.
Sektor jasa informasi dan komunikasi mengalami percepatan pertumbuhan, dimana pada kuartal IV-2020 tumbuh 10,91 persen lebih tinggi pada kuartal yang sama tahun 2019 yang sebesar 9,78 persen.
Pada era pandemi sektor informasi dan komunikasi menjadi enablers aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, pendidikan, hingga transaksi keuangan saat ini beralih dilakukan secara daring.
Pada kuartal IV-2020, sektor jasa perdagangan, transportasi-pergudangan, akomodasi-makanan minum, dan keuangan mengalami rebound menjadi sebesar minus 3,64 persen, minus 13,42 persen, minus 8,88 persen, dan 2,37 persen.
Fenomena rebound ini penting mengingat keempat sektor tersebut berkontribusi sebesar 42 persen dari total sektor jasa, sehingga kebangkitan empat sektor tersebut dapat menjadi momentum pemulihan ekonomi sektor jasa Indonesia
Baca juga: Optimalkan dukungan teknologi informasi menuju hidup bersama COVID-19
Baca juga: TIK disebut sebagai sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi
Baca juga: Yasonna: Perlu cetak biru teknologi informasi hadapi digitalisasi
Menurut dia, sektor jasa mulai 2021 menunjukkan pertumbuhan signifikan karena ditopang oleh perkembangan teknologi informasi, setelah pada 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 1,77 persen.
Devi menjelaskan, tiga hal penting terkait penerapan teknologi informasi di masa pandemi COVID-19.
Pertama, hadirnya perkembangan teknologi membuka peluang sektor jasa untuk meningkatkan transaksi bisnis seperti halnya jasa kesehatan dan pendidikan.
Kedua, inovasi dan adopsi teknologi di berbagai bidang jasa perlu dilakukan karena akan mendorong pertumbuhan dan ekspansi.
Ketiga, perlu investasi untuk penerapan teknologi informasi yang berkembang untuk memudahkan akses, meningkatkan kualitas, meningkatkan daya saing, dan efisiensi berusaha.
“Inovasi dan investasi saja tidak cukup, tetap diperlukan satu reformasi kebijakan untuk mendukung pertumbuhan sektor jasa," ujar Devi.
Ia menjelaskan bahwa sektor jasa perdagangan mendapatkan angin segar dengan pesatnya adaptasi masyarakat pada perdagangan daring.
Laporan Facebook dan Baik Company (2020) menunjukkan barang yang dikonsumsi oleh konsumen Indonesia meningkat 40 persen dibandingkan tahun 2019, sedangkan jumlah online shops yang dikunjungi meningkat sebesar 30 persen.
Secara keseluruhan, jumlah konsumen digital di Indonesia bertambah 35 juta dibandingkan 2018.
Sektor jasa informasi dan komunikasi mengalami percepatan pertumbuhan, dimana pada kuartal IV-2020 tumbuh 10,91 persen lebih tinggi pada kuartal yang sama tahun 2019 yang sebesar 9,78 persen.
Pada era pandemi sektor informasi dan komunikasi menjadi enablers aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, pendidikan, hingga transaksi keuangan saat ini beralih dilakukan secara daring.
Pada kuartal IV-2020, sektor jasa perdagangan, transportasi-pergudangan, akomodasi-makanan minum, dan keuangan mengalami rebound menjadi sebesar minus 3,64 persen, minus 13,42 persen, minus 8,88 persen, dan 2,37 persen.
Fenomena rebound ini penting mengingat keempat sektor tersebut berkontribusi sebesar 42 persen dari total sektor jasa, sehingga kebangkitan empat sektor tersebut dapat menjadi momentum pemulihan ekonomi sektor jasa Indonesia
Baca juga: Optimalkan dukungan teknologi informasi menuju hidup bersama COVID-19
Baca juga: TIK disebut sebagai sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi
Baca juga: Yasonna: Perlu cetak biru teknologi informasi hadapi digitalisasi
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: