Jakarta (ANTARA News) - PT Duta Graha Indah (DGI) Tbk secara resmi mengundurkan diri dari proyek pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat meski sebelumnya telah lolos tahap prakualifikasi bersama empat perusahaan lainnya.

"Pengunduran dirinya disampaikan melalui surat ke panitia pengadaan. Panitia kemarin melapor ke saya sambil membawa surat pengunduran diri dari PT DGI yang ditujukan pada panitia pengadaan barang dan jasa pembangunan gedung baru DPR," kata Kepala Biro Pemeliharaan Pembangunan dan Instalasi DPR Sumirat kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Kamis.

Sebelumnya diberitakan PT DGI terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Lebih lanjut Sumirat menjelaskan surat pengunduran diri PT DGI untuk ikut pembangunan gedung senilai Rp1,13 triliun tersebut disampaikan oleh Dirut PT DGI, Dudung Purwadipada Rabu lalu.

"Demi kebaikan dan menghindari polemik yang belum tentu benar maka PT DGI menyatakan mundur dari tender pembangunan gedung baru DPR," kata Dudung dalam surat yang dibacakan Sumirat.

Dalam surat tersebut, tambah Sumirat, PT DGI juga menyebutkan bahwa pengunduran diri itu bertujuan untuk memberikan suasana kondusif bagi semua pihak terkait.

Dengan mundurnya PT DGI ini, kini tersisa empat perusahaan yang dinyatakan lulus seleksi dan akan mengikuti proses pengadaan barang/jasa pengerjaan gedung baru DPR. Nama perusahaan itu adalah KSO Adhi-wika, PT PP (Persero), PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya.

Terkait dengan perkembangan baru itu, Biro Pemeliharaan Pembangunan dan Instalasi DPR akan berkonsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Terkait rumor soal efisiensi pembangunan gedung, Sumirat mengatakan akan dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian PU.
(J004)