Beijing (ANTARA) - Indonesia berhasil menghasilkan transaksi senilai 1,68 miliar dolar AS atau sekitar Rp24,2 triliun dari para pengusaha China di ajang interaktif Trade Expo-Digital Edition (TEI-DE) 2021.

Penandatanganan nota kesepahaman dan surat pernyataan niat (LoI) terkait transaksi perdagangan tersebut dilangsungkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing pada Selasa (30/11).

Pameran terbesar yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 4 November 2021 itu diselenggarakan melalui konsep katalog digital sehingga menarik minat para pembeli dari China.

"Kegiatan tersebut menjadi salah satu tanda kebangkitan ekonomi kedua negara di masa pandemi ini," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Kamis.

Bahkan, menurut Dubes, pada sesi interaktif China menandatangani nota kesepahaman (MOU) senilai 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) untuk produk bahan obat-obatan tradisional.

"Kegiatan tersebut juga mencatatkan optimisme dalam peningkatan akses pasar ke Tiongkok melalui platform digital," ujarnya.

Ia menyebutkan platform e-dagang www.idnstore.cn berhasil menjalin kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Union Pay.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mempermudah pemasaran produk Indonesia melalui platform digital Union Pay yang sudah jamak digunakan di Tiongkok," kata Dubes.

Pada triwulan ketiga tahun ini, total perdagangan Indonesia dengan China telah mencapai angka sekitar 80 miliar dolar AS (sekitar Rp1,1 kuadriliun) dan diharapkan bisa mencapai 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1,4 kuadriliun) hingga akhir tahun ini.

Baca juga: Perdagangan Indonesia-China tertinggi dalam 20 tahun terakhir

Baca juga: Ekspor pertanian Indonesia ke China naik signifikan