Percepat pengembangan DPSP, Kemenparekraf fokus berdayakan masyarakat
2 Desember 2021 09:01 WIB
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ketika mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Tahun 2021” yang diadakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (1/12/2021). ANTARA/HO-Kemenparekraf.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memfokuskan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya mempercepat pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Selain tentunya juga pada ruang lingkup pengembangan industri dan investasi, pengembangan promosi, product development and event, serta pengembangan produk ekonomi kreatif yang diharapkan dapat menggerakkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja lebih luas,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan unsur pentahelix, seperti institusi pendidikan, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, dan media.
Untuk pengembangan destinasi, lanjutnya, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary (fasilitas pendukung). Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui berbagai program seperti pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, serta revitalisasi sarana di destinasi wisata.
Mengenai pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM serta pemberdayaan masyarakat, akan dilakukan melalui program seperti sertifikasi kompetensi pariwisata, pendampingan SDM ekraf, wirausaha mandiri, juga pendampingan SDM desa wisata.
"Juga pengembangan ekonomi kreatif dengan beberapa program seperti Beli Kreatif Lokal. Kemarin (program) ini kita lakukan dengan Beli Kreatif Danau Toba, dan terbukti bisa mengangkat tiga kali lipat dari penjualan produk-produk ekonomi kreatif para pelaku UMKM di Danau Toba," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, dikatakan anggaran Kemenparekraf yang disiapkan untuk percepatan pengembangan lima DPSP di tahun depan sebesar Rp351,6 miliar atau naik 74,3 persen dari tahun anggaran 2021 yang sebesar Rp201,7 miliar.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf mengharapkan dukungan dari kementerian/lembaga terkait terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan indeks daya saing pariwisata Indonesia, terutama pada pilar-pilar yang tingkat daya saingnya masih rendah.
Seperti Environment Sustainability, Health and Hygiene, Tourist Service Infrastructure, Safety and Security, ICT Readiness serta Ground and Port Infrastructure.
Meski begitu, sebut dia, saat ini sudah banyak dukungan yang diberikan kementerian/lembaga terkait.
"Saya sudah lihat begitu giatnya pembangunan yang saat ini dilakukan. Mari wujudkan 5 destinasi pariwisata super prioritas betul-betul berkualitas dengan penuh totalitas," kata Sandiaga.
Baca juga: Kemenhub kebut infrastruktur di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Baca juga: Luhut: Pengembangan lima DPSP wujudkan pariwisata berkualitas
Baca juga: Luhut: Pengeluaran turis di Bali lebih rendah dari Malaysia
“Selain tentunya juga pada ruang lingkup pengembangan industri dan investasi, pengembangan promosi, product development and event, serta pengembangan produk ekonomi kreatif yang diharapkan dapat menggerakkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja lebih luas,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan unsur pentahelix, seperti institusi pendidikan, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, dan media.
Untuk pengembangan destinasi, lanjutnya, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary (fasilitas pendukung). Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui berbagai program seperti pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, serta revitalisasi sarana di destinasi wisata.
Mengenai pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM serta pemberdayaan masyarakat, akan dilakukan melalui program seperti sertifikasi kompetensi pariwisata, pendampingan SDM ekraf, wirausaha mandiri, juga pendampingan SDM desa wisata.
"Juga pengembangan ekonomi kreatif dengan beberapa program seperti Beli Kreatif Lokal. Kemarin (program) ini kita lakukan dengan Beli Kreatif Danau Toba, dan terbukti bisa mengangkat tiga kali lipat dari penjualan produk-produk ekonomi kreatif para pelaku UMKM di Danau Toba," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, dikatakan anggaran Kemenparekraf yang disiapkan untuk percepatan pengembangan lima DPSP di tahun depan sebesar Rp351,6 miliar atau naik 74,3 persen dari tahun anggaran 2021 yang sebesar Rp201,7 miliar.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf mengharapkan dukungan dari kementerian/lembaga terkait terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan indeks daya saing pariwisata Indonesia, terutama pada pilar-pilar yang tingkat daya saingnya masih rendah.
Seperti Environment Sustainability, Health and Hygiene, Tourist Service Infrastructure, Safety and Security, ICT Readiness serta Ground and Port Infrastructure.
Meski begitu, sebut dia, saat ini sudah banyak dukungan yang diberikan kementerian/lembaga terkait.
"Saya sudah lihat begitu giatnya pembangunan yang saat ini dilakukan. Mari wujudkan 5 destinasi pariwisata super prioritas betul-betul berkualitas dengan penuh totalitas," kata Sandiaga.
Baca juga: Kemenhub kebut infrastruktur di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Baca juga: Luhut: Pengembangan lima DPSP wujudkan pariwisata berkualitas
Baca juga: Luhut: Pengeluaran turis di Bali lebih rendah dari Malaysia
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: