Mamuju (ANTARA) - Pada Bulan Oktober 2021 nilai ekspor Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 44,03 juta dollar atau mengalami penurunan sebesar 21,92 persen dibanding September 2021 senilai 56,39
juta dollar.

"Penurunan ekspor Sulbar tersebut disebabkan oleh menurunnya ekspor kelompok barang non migas berupa hasil industri sebesar 19,21 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Agus Gede Hendrayana, di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan nilai ekspor non migas periode Januari-Oktober 2021 mencapai 511,84 juta dollar atau naik sebesar 28,87 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai 397,18 juta dollar.

"Selama Oktober 2021, barang yang diekspor dari Sulbar adalah lemak dan minyak hewani nabati, kakao, dan berbagai produk kimia," katanya.

Baca juga: Tata kelola ekspor komoditas Sulbar dikaji ulang

Menurut dia, dibanding bulan sebelumnya, nilai ekspor golongan lemak dan minyak hewani nabati pada Oktober 2021 turun sebesar 15,29 persen, dari 51,11 juta dollar pada bulan September 2021 menjadi 43,29 juta dollar pada bulan Oktober 2021.

"Ekspor berbagai produk kimia turun sebesar 90,44 persen, dari 2,26 juta dollar pada bulan September 2021 menjadi 0,22 juta dollar, pada bulan Oktober 2021," katanya.

Menurut dia, ekspor Kakao Sulbar turun sebesar 79,61 persen, dari 2,53 juta dollar pada bulan September 2021 menjadi 0,52 juta dollar pada bulan Oktober 2021.

"Apabila dibanding kondisi Oktober 2020, golongan lemak dan minyak hewani nabati pada Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar
32,40 persen, berbagai produk kimia mengalami penurunan sebesar 71,14 persen, sedangkan kakao mengalami penurunan sebesar 82,45 persen," katanya.

Secara kumulatif, Januari sampai Oktober 2021, ekspor Sulbar masih didominasi oleh golongan lemak dan minyak hewani nabati senilai 482,05 juta dollar dan berkontribusi sebesar 94,18 persen dari total ekspor Sulbar.

Sementara, berbagai produk kimia berkontribusi sebesar 4,10 persen, kakao berkontribusi sebesar 1,59 persen, sedangkan komoditas lain sebesar 0,13 persen.*