Balitbangtan kembangkan padi dengan kandungan zat besi cegah tengkes
1 Desember 2021 21:48 WIB
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry berbicara dalam webinar sebagai rangkaian acara Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 pada hari kedua di Jakarta, Rabu (1/12/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian menciptakan padi dengan kandungan mineral zat besi dan seng atau zinc yang baik untuk kesehatan sehingga meningkatkan asupan gizi masyarakat dalam rangka mencegah tengkes.
"Kita punya padi yang tidak diapa-apakan sudah punya kandungan zinc sudah punya kandungan Fe (unsur besi) sehingga petani langsung makan itu tidak perlu tambahkan apa-apa lagi karena memang secara genetik sudah memang kita dedikasikan untuk beras 'stunting' (tengkes)," kata Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry berbicara dalam webinar sebagai rangkaian acara Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 pada hari kedua di Jakarta, Rabu.
Pihaknya melakukan riset dan pengembangan dengan rekayasa genetik sehingga menghasilkan padi yang mengandung unsur mineral tersebut.
Tengkes merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Anak yang menderita tengkes biasanya memiliki postur tubuh lebih pendek dari anak dengan pertumbuhan normal.
Hingga saat ini, Balitbangtan sudah menghasilkan kurang lebih 318 varietas unggul padi dengan berbagai keunggulan. Balitbangtan juga menciptakan varietas unggul untuk sejumlah komoditas lain, seperti jagung, kedelai, kentang, cabai, dan sayuran.
"Varietas unggul baru padi yang kita hasilkan itu kita gratiskan kepada petani termasuk teknologi pendukung lainnya baru terakhir komersialisasi," ujarnya.
Baca juga: Balitbangtan hasilkan inovasi teknologi pengolahan hasil pertanian
Di sektor peternakan, salah satu inovasi dari Balitbangtan adalah menciptakan ayam kampung yang bisa bertelur tiap hari.
Balitbangtan tidak hanya menyiapkan varietas unggul baru tapi juga teknologi pendukung mulai dari peningkatan produktivitas di lahan pertanian hingga pengolahan hasil pertanian.
Fadjry berharap, semua hasil invensi dan inovasi yang dilakukan pihaknya dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat, terutama para petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Zat besi penting untuk produksi sel darah merah dalam tubuh. Dengan asupan zat besi yang cukup, diharapkan seseorang tidak kekurangan sel darah merah atau mengalami anemia.
Jika remaja perempuan menderita anemia dalam kondisi yang lama maka yang dikhawatirkan nantinya janin dalam kandungan tidak akan mendapatkan gizi yang cukup sehingga berpotensi melahirkan bayi tengkes.
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang berfungsi dalam reaksi metabolisme tubuh.
Dengan fungsinya sebagai antioksidan, zinc bermanfaat untuk mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menangkal berbagai radikal bebas agar tidak masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Syahrul harap BRIN tak geser Balitbangtan di Kementan
Baca juga: Balitbangtan ekspose uji lanjutan eucalyptus pada virus SARS-COV-2
"Kita punya padi yang tidak diapa-apakan sudah punya kandungan zinc sudah punya kandungan Fe (unsur besi) sehingga petani langsung makan itu tidak perlu tambahkan apa-apa lagi karena memang secara genetik sudah memang kita dedikasikan untuk beras 'stunting' (tengkes)," kata Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry berbicara dalam webinar sebagai rangkaian acara Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 pada hari kedua di Jakarta, Rabu.
Pihaknya melakukan riset dan pengembangan dengan rekayasa genetik sehingga menghasilkan padi yang mengandung unsur mineral tersebut.
Tengkes merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Anak yang menderita tengkes biasanya memiliki postur tubuh lebih pendek dari anak dengan pertumbuhan normal.
Hingga saat ini, Balitbangtan sudah menghasilkan kurang lebih 318 varietas unggul padi dengan berbagai keunggulan. Balitbangtan juga menciptakan varietas unggul untuk sejumlah komoditas lain, seperti jagung, kedelai, kentang, cabai, dan sayuran.
"Varietas unggul baru padi yang kita hasilkan itu kita gratiskan kepada petani termasuk teknologi pendukung lainnya baru terakhir komersialisasi," ujarnya.
Baca juga: Balitbangtan hasilkan inovasi teknologi pengolahan hasil pertanian
Di sektor peternakan, salah satu inovasi dari Balitbangtan adalah menciptakan ayam kampung yang bisa bertelur tiap hari.
Balitbangtan tidak hanya menyiapkan varietas unggul baru tapi juga teknologi pendukung mulai dari peningkatan produktivitas di lahan pertanian hingga pengolahan hasil pertanian.
Fadjry berharap, semua hasil invensi dan inovasi yang dilakukan pihaknya dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat, terutama para petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Zat besi penting untuk produksi sel darah merah dalam tubuh. Dengan asupan zat besi yang cukup, diharapkan seseorang tidak kekurangan sel darah merah atau mengalami anemia.
Jika remaja perempuan menderita anemia dalam kondisi yang lama maka yang dikhawatirkan nantinya janin dalam kandungan tidak akan mendapatkan gizi yang cukup sehingga berpotensi melahirkan bayi tengkes.
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang berfungsi dalam reaksi metabolisme tubuh.
Dengan fungsinya sebagai antioksidan, zinc bermanfaat untuk mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menangkal berbagai radikal bebas agar tidak masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Syahrul harap BRIN tak geser Balitbangtan di Kementan
Baca juga: Balitbangtan ekspose uji lanjutan eucalyptus pada virus SARS-COV-2
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: